KOMPAS.com - Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, padam total sejak Jumat (25/9/2020).
Ketiadaan suplai gas diduga menjadi penyebab dari padamnya api ini. Salah satunya adalah terkait dengan aktivitas pengeboran oleh warga untuk mencari sumber air yang memicu semburan gas di sekitar lokasi.
Sebelumnya, api abadi tersebut memang telah semakin meredup dan sempat padam, meskipun pada akhirnya muncul kembali setelahnya.
Api alam Mrapen ini sendiri biasa digunakan untuk berbagai acara penting, mulai dari melambangkan api Dharma dalam perayaan Tri Suci Waisak hingga menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON).
Tidak ada sejarah yang jelas tentang keberadaan api abadi ini. Tidak ada prasasti maupun peninggalan lain yang menjelaskan tentang api alam tersebut.
Baca juga: Api Abadi Mrapen Padam Total, Ini Pasang Surut dan Sejarahnya
Namun demikian, warga setempat meyakini bahwa api abadi Mrapen yang terus menyala dari dalam tanah itu merupakan peninggalan dari Sunan Kalijaga, salah seorang dari Wali Songo, penyebar agama Islam di Indonesia.
Sunan Kalijaga diyakini mampir di kawasan Mrapen pada 1447 dalam perjalanannya membawa tiang utama pembangunan Masjid Demak.
Api abadi Mrapen dipercaya sebagai api yang dipakai Empu Supo, seorang pembuat keris ternama di Keraton Demak Bintoro, untuk membakar logam yang akan ditempanya. Disebut api abadi karena api yang ditemukan tahun 1447 oleh Sunan Kalijaga itu tak pernah padam.
Selain api abadi Mrapen, di Indonesia, ada sejumlah api abadi lain, yaitu:
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan