Apa pun itu, obyek ini berpotensi menjadi mini-moon kedua di orbit Bumi tahun ini setelah 2020 CD3 yang meninggalkan Bumi pada Februari lalu.
2020 CD3 memutari bumi selama sekitar 2 tahun, tetapi para astronom baru melihatnya beberapa waktu sebelum obyek tersebut pergi.
Menurut Tony Dunn, pengelola laman Orbit Simulator, objek kali ini akan menjadi mini-moon, tetapi memiliki "jalur yang sangat kacau".
Baca juga: Malam Ini, Bisa Saksikan Bulan Purnama Langka Full Corn Moon
Asteroid 2020 SO may get captured by Earth from Oct 2020 - May 2021. Current nominal trajectory shows shows capture through L2, and escape through L1. Highly-chaotic path, so be prepared for lots of revisions as new observations come in. @renerpho @nrco0e https://t.co/h4JaG2rHEd pic.twitter.com/RfUaeLtEWq
— Tony Dunn (@tony873004) September 20, 2020
Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?
Sementara, menurut ahli Astrofisika Lisa Harvey-Smith, belum ada jaminan bahwa obyek itu akan menjadi sebuah mini-moon.
Mini-moon adalah sebuah obyek yang sangat langka.
Gravitasi Bumi biasanya menarik batuan luar angkasa sebagai meteor atau membengkokkan lintasannya sebelum melepaskannya kembali ke luar angkasa.
Namun, benda luar angkasa dapat melakukan beberapa putaran di sekitar planet jika mereka melakukan pendekatan dengan tepat.
Baca juga: Catat, Ini Daftar 10 Asteroid Besar yang Dekati Bumi Sepanjang 2020