"Waktu itu kita alami depresi saat masih jadi Hindia-Belanda, di periode 1929-1934. Depresi menyebabkan kelaparan massal di Jawa waktu itu," lanjutnya.
Apabila terjadi depresi ekonomi, akan terjadi gelombang perusahaan yang pailit.
Baca juga: Penelitian: BLT dan Raskin Tak Bisa Bebaskan Anak dari Kemiskinan
Kemudian disusul PHK massal di hampir seluruh sektor usaha, angka kemiskinan naik tajam dan pendapatan masyarakat turun sehingga memukul daya beli.
Oleh karena itu, Bhima menyarankan agar pemerintah melakukan aksi cepat dengan perluasan bantuan sosial model cash transfer ke masyarakat rentan miskin agar langsung di belanjakan.
"Kemudian, pemerintah harus jaga UMKM karena penyerapan tenaga kerja di sektor formal tidak bisa diharapkan maka UMKM yang jadi buffer," papar Bhima.
Terakhir, saran dia, dorong transformasi sektor digital karena di tengah pandemi aktivitas masyarakat sebagian bergeser ke digital.
Baca juga: Alasan di Balik Dana Bansos yang Kerap Diselewengkan
Infografik: 10 negara yang jatuh ke jurang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.