Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CDC Sebutkan Adanya Penyebaran Covid-19 di Pesawat, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 23/09/2020, 09:42 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Jumat melaporkan, seorang penumpang yang positif Covid-19 menginfeksi 15 penumpang lain dalam penerbangan dari London ke Hanoi, Vietnam.

Dilansir dari NBC (21/9/2020), sebanyak 12 penumpang di kelas bisnis dan dua penumpang di kelas ekonomi, serta seorang awak pesawat terinfeksi pada 1 Maret 2020.

Dalam studi tersebut dipaparkan, para peneliti mengidentifikasi seorang wanita berusia 27 tahun dari Vietnam yang mengalami sakit tenggorokan dan batuk sebelum melakukan penerbangan.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Setelah tiba, gejalanya berkembang lebih jauh, dan yang bersangkutan dinyatakan positif empat hari kemudian.

Pada 10 Maret, pelacakan kontak telah dilakukan kepada 217 penumpang di dalam penerbangan Vietnam Airlines.

Peneliti mengatakan, sebelum melakukan penerbangan, perempuan itu telah melakukan perjalanan ke-15 provinsi di Vietnam. Namun, tidak ada bukti kuat yang mendukung potensi penularan Covid-19 kepada orang lain di luar pesawat.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal OTG pada Covid-19

Risiko infeksi paparan Covid-19

Mengutip Daily Star (21/9/2020), disebutkan bahwa penularan virus tersebut muncul karena adanya kedekatan tempat duduk, di mana tindakan ini meningkatkan risiko infeksi paparan Covid-19.

Adapun kedekatan tempat duduk ini lebih dimungkinkan terjadi di kelas ekonomi.

Para peneliti menyimpulkan, praktik jarak sosial saat ini dengan mengosongkan kursi tengah dalam penerbangan tampaknya tidak cukup untuk mencegah penularan.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Dari paparan studi tersebut, risiko penularan SARS-CoV-2 di dalam pesawat selama penerbangan panjang adalah nyata dan berpotensi menyebabkan munculnya klaster Covid-19.

Laporan tersebut merekomendasikan bahwa langkah-langkah screening dan pencegahan infeksi sebaiknya diperketat, terutama bagi mereka yang bepergian dari negara-negara dengan kasus virus corona yang tinggi.

"Temuan kami menyerukan screening yang diperketat dan tindakan pencegahan infeksi oleh otoritas kesehatan masyarakat, regulator, dan industri penerbangan," tulis laporan tersebut.

Studi menyebutkan, setiap bandara dan pesawat harus mewajibkan penggunaan masker bagi penumpang dan awak pesawat.

Baca juga: Ramai soal Masker Scuba, Bolehkah Dipakai di Kereta Api Jarak Jauh?

Tidak diharuskan pakai masker

Ilustrasi penumpang pesawat memakai masker selama penerbangan. Penularan virus corona penyebab Covid-19 berisiko terjadi selama penerbangan, terjadi melalui aerosol maupun droplet dari orang yang terinfeksi SARS-CoV-2.SHUTTERSTOCK/Thanakorn.P Ilustrasi penumpang pesawat memakai masker selama penerbangan. Penularan virus corona penyebab Covid-19 berisiko terjadi selama penerbangan, terjadi melalui aerosol maupun droplet dari orang yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com