Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Vaksin Corona: 240 Kandidat Dikembangkan, 9 Masuk Tahap Final

Kompas.com - 22/09/2020, 19:08 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu upaya untuk menghentikan penularan virus corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab pandemi Covid-19 adalah dengan mengembangkan vaksin untuk menangkalnya.

Vaksin menjadi salah satu elemen penting untuk menghentikan atau setidaknya menekan penularan, selain strategi utama penanganan pandemi, yaitu tes, pelacakan kontak, dan isolasi.

Vaksin menjadi penting karena virus corona menular dengan mudah antarmanusia.

Sementara, saat ini mayoritas populasi di seluruh dunia belum memiliki kekebalan terhadap virus itu.

Dengan adanya adanya vaksin, sistem kekebalan manusia bisa diperkuat, sehingga ketika tertular virus mereka tidak akan jatuh sakit.

Bagaimana perkembangan penemuan vaksin corona hingga hari ini, Selasa (22/9/2020)?

Melansir BBC, Senin (21/9/2020), riset pengembangan vaksin Covid-19 saat ini dilakukan dengan kecepatan luar biasa.

Sekitar 240 kandidat vaksin memasuki tahap awal pengembangan.

Sementara itu, 40 kandidat sudah memasuki tahap uji klinis, dan 9 di antaranya sudah memasuki tahap final untuk diujikan pada relawan manusia.

Baca juga: Kemenkes Adakan Survei Vaksin Corona, dari Harga hingga Lokasi Pemberian

Sekilas pengembangan vaksin

Berikut adalah sekilas tentang proses pengembangan vaksin dari berbagai negara: 

  • Uji coba vaksin yang dikembangkan oleh Oxford University, Inggris menunjukkan bahwa vaksin buatan mereka dapat memicu respons imun. Kampus itu juga telah menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca untuk memasok 100 juta dosis di Inggris.
  • Hasil uji coba kandidat vaksin Moderna pada bulan Mei lalu menunjukkan, delapan pasien pertama yang ambil bagian dalam penelitian di Amerika Serikat, semuanya menghasilkan antibodi yang dapat menetralkan virus corona baru.
  • CanSino Biologics di China melaporkan hasil uji coba mereka yang memperlihatkan bahwa vaksin itu aman dan menghasilkan antibodi penangkal Covid-19. Vaksin itu telah disetujui oleh Pemerintah Tiongkok untuk digunakan militer.
  • Pendekatan lain yang sama sekali baru untuk pengembangan vaksin, sedang dalam uji coba pada manusia. Pendekatan itu dilakukan oleh Imperial College London.

Profil 9 kandidat vaksin

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Do. Shutterstock) Ilustrasi vaksin Covid-19. (Do. Shutterstock)
Mengutip BBC dan National Geographics, berikut adalah profil 9 kandidat vaksin yang sudah memasuki tahap final untuk diujikan pada relawan manusia:

1. Moderna Therapeutics

Pada 27 Juli 2020, Moderna mengumumkan bahwa mereka telah memulai uji klinis tahap ketiga, meski terus memantau hasil tahap kedua.

Temuan awal dari fase pertama telah menunjukkan bahwa subjek yang sehat, termasuk pasien lanjut usia, menghasilkan antibodi virus corona dan reaksi dari sel-T.

Fase ketiga akan menguji vaksin pada 30.000 relawan di AS. Moderna mengatakan sedang dalam jalur yang tepat untuk memproduksi setidaknya 500 juta dosis per tahun mulai 2021.

2. Pfizer

Pada 27 Juli 2020, Pfizer dan BioNTech meluncurkan uji coba yang menggabungkan fase dua dan tiga pada populasi yang beragam di daerah dengan transmisi SARS-CoV-2 yang signifikan.

Uji coba ini akan memeriksa efek vaksin pada 30.000 orang dari 39 negara bagian AS dan dari Brasil, Argentina, dan Jerman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com