Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 17 September: 29,9 Juta Kasus | China Uji Coba Vaksin Bentuk Semprotan Hidung

Kompas.com - 17/09/2020, 08:25 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Jika dilakukan, menurut dia, hal itu akan sepenuhnya salah untuk Inggris dan akan menyebabkan bencana finansial.

“Saya tidak ingin penguncian nasional kedua. Saya pikir itu akan salah untuk negara ini dan kami akan melakukan segala daya kami untuk mencegahnya,” ujar dia.

Kasus virus corona di Inggris saat ini adalah sebanyak 378.219 kasus, dan 41.684 orang meninggal dunia.

India

Institut Serum India telah setuju untuk melanjutkan kembali uji klinis lokal terhadap potensi vaksin Covid-19 dari Astra Zeneca.

Persetujuan tersebut datang dari otoritas pengontrol obat India.

AstraZeneca sendiri telah melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19 di Inggris.

Sebelumnya, pada awal bulan ini uji klinis sempat dihentikan menyusul adanya efek samping serius yang muncul pada peserta uji coba.

China

Negara ini telah memulai uji coba vaksin virus corona yang diwujudkan dalam bentuk semprotan hidung.

Vaksin ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi vaksin bentuk suntikan.

Vaksin ini adalah vaksin pertama dari jenisnya yang ada di dunia yang tengah diujicobakan pada manusia.

Vaksin dikembangkan oleh Universitas Hong Kong, Universitas Xiamen, dan produsen vaksin yang berbasis di Beijing.

Jepang

Jepang telah memberikan dana sebesar 17,2 miliar yen untuk program vaksin Covid-19 global (COVAX) yang diimpin oleh WHO .

Covax bertujuan untukmembantu membeli dan mendistribusikan vaksin Covid-19 secara adil ke negara-negara yang ada di seluruh dunia.

Meski demkian, sejumlah negara seperti AS menyatakan mereka tidak akan bergabung dengan program itu karena mereka telah berupaya mengamankan pasokan untuk negara mereka sendiri.

Jepang sendiri juga telah melakukan pengaturan independen dengan perusahaan farmasi global untuk mengamankan vaksin.

Pemerintah berjanji akan memiliki pasokan vaksin yang cukup untuk seluruh populasi pada paruh pertama tahun 2021.

Program Covax telah ditetapkan tenggat waktu kontribusinya yakni pada tanggal 18 September 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com