“Kalau dia tertahan atau tertinggal, ada perdarahan maka ada 2 pengelolaan. Apakah ditinggal placentanya atau rahimnya diangkat,” jelas Boy.
Pihaknya menjelaskan, saat bayi lahir, plasenta tak lagi memiliki fungsi apa-apa sehingga bisa menimbulkan masalah karena menjadi benda asing di dalam rahim sehingga kemudian pilihannya adalah diangkat.
Boy mengatakan penyebab untuk kondisi plasenta previa maupun plasenta acreta ataupun gabungan dari keduanya ini belum diketahui dengan pasti.
Akan tetapi ia menyampaikan umumnya untuk kondisi plasenta accreta ini terjadi pada kehamilan anak ke dua atau tiga, dan sangat jarang terjadi pada anak pertama karena kemungkinan terkait adanya penurunan kualitas dinding rahim.
Menurutnya untuk mengetahui apakah seorang ibu hamil mengalami masalah terkait plasenta, menurutnya hal itu bisa diketahui dari hasil USG kandungan saat memasuki trimester kedua.
“Kita lihat saat proses kehamilan. Kan kalau dilihat dengan USG, saat proses pembentukan plasenta usia 10 minggu ke atas, 2 bulan 3 bulan kita liat plasentanya sampe nanti 7 bulan apakah dia menyusup terlalu dalam,” ujr Boy.
Ia mengatakan meskipun penyebab belum diketahui dengan pasti akan tetapi menurutnya beberapa teori mengatakan ada beberapa kemungkinan penyebab.
Seperti faktor lingkungan, bekas operasi sebelumnya, faktor usia seperti usia lanjut dan di atas 35 tahun.
Selain itu bisa pula disebabkan karena adanya kelainan rahim seperti pernah ada miom maupun tumor.
Baca juga: Peneliti Temukan Indikasi Polusi Udara Pengaruhi Plasenta Janin pada Ibu Hamil
Pihaknya menjelaskan dalam kondisi plasenta previa maupu accreta perkembangan kondisi bayi umumnya tidak bermasalah. Yaitu bisa tetap tumbuh dan berkembang dengan baik.
Akan tetapi pihaknya mengimbau apabila ibu hamil diketahui mengalami kondisi demikian untuk tidak melakukan aktivitas hubungan suami istri, berdiri terlalu lama, melakukan angkat berat, mengedan dan jangan melakukan gerakan yang terlalu menekan ke bawah.
Karena bahkan saat tidak dalam kondisi melakukan sesuatu apapun ia bisa berisiko terjadi perdarahan spontan.
Ia juga menambahkan untuk kondisi plasenta previa maupun plasenta akreta semacam ini umumnya kelahiran dilakukan dengan cara operasi caesar mengingat risikonya yang cukup besar sehingga diperlukan tindakan yang harus cepat untuk mengantisipasi perdarahan hebat dan hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Kuota Gratis Kemendikbud, Berikut Cara Mendapatkan untuk Pelanggan Telkomsel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.