Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Uji Vaksin Corona Sinovac Diklaim Aman, tapi Lemah pada Lansia

Kompas.com - 08/09/2020, 11:31 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kandidat vaksin virus corona dari Sinovac disebut menunjukkan hasil aman untuk orang yang berusia lebih tua atau lanjut dalam hasil awal dari uji coba tahap awal hingga menengahnya.

Namun, respons kekebalan yang dipicu oleh vaksin terhadap orang-orang berusia lanjut terlihat sedikit lebih lemah dibanding pada orang dewasa dengan usia yang lebih muda.

Keterangan ini disampaikan pada Senin (7/9/2020) oleh perusahaan asal China ini, Sinovac Biotech Ltd (SVA.O).

Melansir Reuters, Senin (7/9/2020), petugas kesehatan mengkhawatirkan, apakah vaksin eksperimental ini dapat melindungi orang-orang berusia lanjut dengan memicu kekebalan. 

Sebab, kelompok usia ini biasanya bereaksi kurang kuat terhadap vaksin untuk melawan virus yang telah menyebabkan lebih dari 800.000 kasus kematian di dunia tersebut.

Baca juga: BPOM: 1.800 Orang Daftar Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Sinovac

Hasil uji coba awal

Kandidat vaksin Sinovac juga disebut tidak menimbulkan efek samping yang serius dalam kombinasi uji coba fase 1 dan fase 2 yang diluncurkan bulan Mei lalu.

Menurut perwakilan media dari Sinovac, Liu Peicheng, uji coba saat ini melibatkan 421 orang dengan usia setidaknya 60 tahun.

Seperti diketahui, empat dari delapan vaksin yang tengah berada pada uji coba fase tiga berasal dari china

Dari tiga kelompok orang yang menjalani uji coba, yaitu berturut-turut diberikan dua suntikan dosis rendah, sedang, dan tinggi dari CoronaVac, 90 persen mengalami peningkatan yang signifikan pada tingkat antibodi.

Sejauh ini, vaksin tersebut tengah diujicobakan di Brasil dan Indonesia pada tahap akhir uji coba pada manusia.

Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan dari vaksin agar dapat memenuhi standar persetujuan dan digunakan oleh masyarakat luas.

Hingga kini, ada puluhan ribu orang yang telah diberikan vaksin tersebut, termasuk 90 persen karyawan Sinovac dan keluarganya.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Relawan Kloter Kedua Setelah Disuntik Vaksin Corona?

Pengujian di Indonesia

Melansir Kompas.com, 12 Agustus 2020, penyuntikan calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Indonesia sendiri dilakukan secara bergelombang.

Penyuntikan calon vaksin gelombang pertama selesai pada minggu kedua bulan Agustus. Targetnya adalah 120 orang relawan.

Kemudian, proses penyuntikan berikutnya digelar pada minggu ketiga dan keempat bulan Agustus, masing-masing terhadap 144 orang relawan.

Gelombang penyuntikan vaksin terhadap relawan dan pemantauan akan terus dilakukan hingga minggu ketiga bulan Desember dengan total 1.620 orang relawan.

Apabila uji klinis fase III ini berjalan lancar, hasilnya akan segera diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lalu setelah lolos di BPOM, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada Januari 2021. Bio Farma ditargetkan bisa memproduksi 250 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun.

Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 Terus Meningkat dan Kasus Kematian Menurun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com