Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tanker Pengangkut 2 Juta Barrel Minyak Terbakar di Lepas Pantai Sri Lanka

Kompas.com - 04/09/2020, 15:43 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal tanker New Diamond yang membawa sekitar 2 juta barrel minyak terbakar di lepas pantai Sri Lanka.

Dilansir Reuters, Jumat (4/9/2020), juru bicara angkatan laut Sri Lanka Kapten Indika de Silva mengungkapkan, saat ini masih dilakukan upaya pemadaman, tidak ada tanda-tanda kebocoran oli dari kapal.

Ia menjelaskan, penderekan juga dilakukan usai kapal terbawa arus mendekati daratan.

Kapal tanker New Diamond membawa 23 orang awak, satu di antaranya meninggal dunia.

“Pelaut Filipina yang hilang itu diperkirakan tewas. Dia terluka parah saat sebuah ketel meledak,” kata de Silva.

“Ada lima awak kapal Yunani dan 18 warga Filipina. Salah satu dari mereka terluka dan dia diangkut keluar dari kapal,” imbuhnya.

Baca juga: Kasus Corona di India Melonjak, Dekati 4 Juta

Kebakaran tersebut dimulai pada Kamis (3/9/2020) dari bagian ruang mesin. Namun, api yang yang kunjung padam akhirnya menyebar ke jembatan kapal.

Kapal tanker itu disewa oleh Indian Oil Corp (IOC).

Data pelacakan Refinitiv Eikon menunjukkan, kapal itu berlayar dari pelabuhan Mina Al Ahmadi di Kuwait, dan memuat minyak mentah ekspor Kuwait.

Kapal itu menuju pelabuhan Paradip di India. IOC memiliki kilang dengan kapasitas produksi 300.000 barrel per hari.

Dibantu Rusia dan India

Melansir Al Jazeera, Jumat (4/9/2020), foto-foto yang diambil oleh angkatan udara Sri Lanka menunjukkan kerusakan parah pada corong kapal tanker.

Sementara itu, asap hitam pekat dan api berasal dari jembatan kapal, yang berada tepat di belakang area kargo.

Dua kapal perang Rusia, yang berada di pelabuhan selatan Sri Lanka, diperbantukan untuk mengisi ulang perbekalan dan air, serta penyelamatan.

Sementara itu, India mengirim tiga kapal angkatan laut dan dua kapal penjaga pantai. India juga menyediakan pemantauan udara.

Indika mengatakan, tim penyelamat berusaha mencegah api menyebar ke area kargo dan memastikan tidak ada kebocoran.

Sementara itu, Otoritas Perlindungan Laut Sri Lanka akan mengambil tindakan untuk mencegah kemungkinan kebocoran minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com