Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Finlandia Minum Kopi Lebih Banyak dari Orang di Negara Lain?

Kompas.com - 19/08/2020, 21:29 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat mendengar kata Finlandia, mungkin orang-orang akan membayangkan rusa, sauna, dan aurora.

Namun, ada satu hal yang sering kali terlewat dari negara Nordik ini, yaitu kopi.

Faktanya, menurut Organisasi Kopi Internasional, orang-orang Finlandia mengonsumsi lebih banyak kopi dibanding orang-orang di negara lain, yaitu lebih dari 12 kg per orang per tahun.

Lantas, apa yang menyebabkan konsumsi kopi yang tinggi di negara ini?

Peran penting dalam budaya

Kopi merupakan minuman yang selalu ada setiap kali makan di Finlandia. Jika seseorang menawari Anda kopi di sana, menolaknya akan dianggap tidak sopan.

Kebanyakan orang meminum 5-8 cangkir kopi setiap harinya.

"Kami minum kopi sepanjang waktu di mana-mana," kata seorang pelatih barista dan pakar kopi di Paulig Barista Institute, Ella Takalainen sebagaimana dikutip Insider, Rabu (19/8/2020).

Baca juga: Main ke Shelter Galunggung, Minum Kopi hingga Cari Spot Instagramable

Selain itu, juga akan dianggap tidak sopan apabila tidak ada kopi yang ditawarkan saat Anda berkunjung ke rumah, rapat, atau kantor seseorang.

Menurut Paulig Barista Institute, keistimewaan kopi di Finlandia juga terlihat pada sejumlah kata berbeda yang digunakan untuk menggambarkannya, seperti:

  • Aamukahvi (kopi pagi)
  • Päiväkahvi (kopi siang hari)
  • Iltakahvi (kopi malam)
  • Saunakahvi (kopi sauna)
  • Läksiäiskahvit" (kopi perpisahan)
  • Mitalikahvit" (kopi medali, ketika orang Finlandia memenangkan medali olahraga)
  • Matkakahvi" (kopi saat bepergian atau travelling)
  • Vaalikahvit" (kopi pemilu, diminum setelah memberikan suara dalam pemilu)

Namun, di samping menjadi bagian besar dalam kehidupan sehari-hari, kopi juga berperan penting dalam sebuah perayaan.

"Kopi selalu disajikan dalam segala perayaan atau acara spesial dan akan dianggap aneh jika tidak ada kopi. Bahkan dalam acara yang diadakan larut malam," kata Talakainen.

Baca juga: Sambut Tahun Ajaran Baru, Melirik Belajar Santai Berkualitas ala Finlandia

Pengaruh kondisi alam dan sejarah

Ada banyak teori yang diduga menjadi alasan mengapa orang-orang Finlandia mengonsumsi begitu banyak kopi.

Salah satu barista di Paulig Kulma mengatakan, hari yang gelap membuat orang-orang membutuhkan lebih banyak kafein untuk tetap terjaga.

Finlandia memang diketahui memiliki waktu bersinar matahari yang pendek. Pada Januari lalu, hanya ada sekitar 3,5 jam antara waktu matahari terbit hingga matahari kembali terbenam.

"Finlandia berada di ujung paling ekstrem dari Eropa dan selama berbulan-bulan musim dingin, kita hanya bisa melihat sedikit sinar matahari sehingga orang mengatakan bahwa kita membutuhkan kafein untuk bertahan hidup," kata Talakainen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Tren
Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Tren
Benarkah Infus 'Whitening' Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Benarkah Infus "Whitening" Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Tren
Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Tren
Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Tren
Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com