Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Jenis Olahraga Terbaik yang Efektif untuk Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 08/08/2020, 14:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Memiliki berat badan ideal adalah dambaan banyak orang. Tidak mengherankan, bila kemudian banyak bermunculan metode diet untuk mencapai berat badan yang ideal.

Namun, tidak semua pola diet yang populer bisa menghasilkan berat badan ideal. Bahkan, pola diet yang sembrono bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Selain pola diet, hal penting lain yang perlu dilakukan untuk mencapai berat badan ideal adalah dengan berolahraga.

Karena olahraga telah terbukti membakar kalori dan hal itu sangat penting bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih.

Tidak hanya itu, olahraga juga disebut bermanfaat untuk meningkatkan mood atau suasana hati, memperkuat tulang, dan juga mengurangi risiko mengidap penyakit kronis.

Baca juga: 10 Penyebab Berat Badan Susah Turun Padahal Sudah Diet

Melansir Healthline, Sabtu (8/8/2020) berikut adalah delapan jenis olahraga yang terbukti cocok untuk menurunkan berat badan:

1. Berjalan Kaki

ilustrasi jalan kakishutterstock ilustrasi jalan kaki

Berjalan kaki adalah salah satu jenis olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan.

Olahraga ini praktis dan mudah dilakukan oleh pemula, tanpa harus merasa terbebani untuk membeli serangkaian peralatan penunjang.

Selain itu, berjalan kaki juga memiliki risiko cidera yang rendah. Hal ini disebabkan olahraga ini tidak memberi beban terlalu berat pada tubuh, terutama persendian.

Menurut studi dari Harvard Health, berjalan kaki dengan kecepatan sedang (6,4 km/jam) bisa membuat seseorang dengan bobot 70 kilogram membakar sekitar 167 kalori per 30 menit.

Sementara itu, sebuah studi yang dilakukan selama 3 bulan terhadap 20 perempuan dengan obesitas, menemukan fakta bahwa berjalan kaki 50-70 menit tiga kali seminggu bisa mengurangi lemak tubuh dan lingkar pinggang, masing-masing 1,5 persen dan 2,8 cm.

Menjadikan jalan kaki sebagai rutinitas harian adalah hal yang mudah.

Olahraga ini bisa dilakukan saat istirahat makan siang, berjalan naik tangga alih-alih lift atau eskalator, dan bisa juga dilakukan saat sore hari di lingkungan sekitar rumah.

Sebagai permulaan, targetkan untuk berjalan 30 menit sekitar 3-4 kali dalam seminggu. Durasi ini bisa ditambah setelah tubuh mulai terbiasa dengan rutinitas yang telah dibangun.

Baca juga: Jalan Kaki Setelah Makan Benarkah Menyehatkan?

2. Jogging dan lari

Ilustrasi joging.Shutterstock Ilustrasi joging.

Meski sekilas terlihat sama, jogging dan lari sesungguhnya berbeda.

Perbedaan terletak pada kecepatan keduanya, jika orang jogging umumnya memiliki kecepatan rata-rata 6,4-9,7 km/jam, maka orang yang berlari memiliki kecepatan lebih dari 9,7 km/jam.

Harvard Health mengestimasikan seseorang dengan bobot 70 kg akan membakar 298 kalori per 30 menit, dengan kecepatan jogging 8 km/jam.

Sementara itu, seseorang dengan bobot sama bisa membakar 372 kalori dalam 30 menit, ketika berlari dengan kecepatan 9,7 km/jam.

Studi itu juga menemukan bahwa jogging dan lari bisa membakar tumpukan lemak jahat, atau biasa dikenal sebagai lemak perut.

Lemak jenis ini menutupi organ dalam, dan diketahui berperan menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.

Kedua olahraga ini juga bisa dengan mudah dimasukkan dalam rutinitas mingguan.

Sebagai permulaan, targetkan untuk jogging atau lari selama 20-30 menit sekitar 3-4 kali dalam seminggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com