KOMPAS.com - Ledakan yang terjadi di Lebanon Selasa (4/8/2020) lalu membuat dunia berduka. Terlebih korban jiwa akibat ledakan di kawasan pelabuhan tersebut tidaklah sedikit.
Ledakan di ibu kota Lebanon, Beirut tersebut memperparah kondisi yang telah ada. Pasalnya selain krisis yang berkepanjangan, ledakan juga terjadi di tengah pandemi corona.
Gubernur Beirut mengatakan ledakan Lebanon telah menyebabkan hampir 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Area pelabuhan ibu kota berubah menjadi puing-puing, dengan jalan-jalan rusak parah dan bangunan hancur. Bahkan rumah sakit serta fasilitas kesehatan lumpuh.
Baca juga: Sekitar 300.000 Orang Kehilangan Rumah, Ini Kisah Korban Ledakan Lebanon
Bagaimana risiko penyebaran corona di Lebanon setelah bencana tersebut?
Lebanon disebut menghadapi ancaman lonjakan kasus corona.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Lebanon, tercatat ada tambahan 209 kasus virus corona pada Selasa dan 146 kasus pada Rabu (5/8/2020).
Sementara itu, melansir situs peta informasi kasus corona Universitas John Hopkins, kasus corona di Lebanon pada Jumat (7/8/2020) sore tercatat 5.672 kasus dengan 70 kematian.
Baca juga: 7 Dampak Ledakan di Beirut Lebanon
Dilansir CNN, Jumat (7/8/2020), menurut Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan, infeksi Covid-19 diperkirakan meningkat di Lebanon selama 10 hari ke depan setelah ledakan di Beirut.
Hassan mengatakan kasus virus corona dapat meningkat karena interaksi antara yang terluka dan dokter tanpa peralatan perlindungan pribadi.
"Karena keadaan darurat dan kepanikan, saya khawatir merawat korban luka di rumah sakit dan hilangnya pasokan alat pelindung diri dapat berdampak pada jumlah pasien virus corona dalam 10 hari ke depan," kata Hassan.
Baca juga: Menilik Potensi Resesi Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19...
Hassan menambahkan bahwa rumah sakit lapangan darurat akan menyediakan ruang untuk merawat pasien virus corona.
Hal senada juga disampaikan seorang ahli bedah di Beirut, Marco Baldan.
“Kami tidak bisa menghormati langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kendali pandemi,” kata Baldan.
Baca juga: Ledakan Lebanon dan Fakta-fakta soal Amonium Nitrat...
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.