Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Lebanon dan Ancaman Meledaknya Kasus Covid-19 Pascabencana...

Kompas.com - 07/08/2020, 18:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ledakan yang terjadi di Lebanon Selasa (4/8/2020) lalu membuat dunia berduka. Terlebih korban jiwa akibat ledakan di kawasan pelabuhan tersebut tidaklah sedikit.

Ledakan di ibu kota Lebanon, Beirut tersebut memperparah kondisi yang telah ada. Pasalnya selain krisis yang berkepanjangan, ledakan juga terjadi di tengah pandemi corona.

Gubernur Beirut mengatakan ledakan Lebanon telah menyebabkan hampir 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Area pelabuhan ibu kota berubah menjadi puing-puing, dengan jalan-jalan rusak parah dan bangunan hancur. Bahkan rumah sakit serta fasilitas kesehatan lumpuh.

Baca juga: Sekitar 300.000 Orang Kehilangan Rumah, Ini Kisah Korban Ledakan Lebanon

Bagaimana risiko penyebaran corona di Lebanon setelah bencana tersebut?

Lebanon disebut menghadapi ancaman lonjakan kasus corona.

Menurut pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Lebanon, tercatat ada tambahan 209 kasus virus corona pada Selasa dan 146 kasus pada Rabu (5/8/2020).

Sementara itu, melansir situs peta informasi kasus corona Universitas John Hopkins, kasus corona di Lebanon pada Jumat (7/8/2020) sore tercatat 5.672 kasus dengan 70 kematian.

Baca juga: 7 Dampak Ledakan di Beirut Lebanon

Dilansir CNN, Jumat (7/8/2020), menurut Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan, infeksi Covid-19 diperkirakan meningkat di Lebanon selama 10 hari ke depan setelah ledakan di Beirut.

Hassan mengatakan kasus virus corona dapat meningkat karena interaksi antara yang terluka dan dokter tanpa peralatan perlindungan pribadi.

"Karena keadaan darurat dan kepanikan, saya khawatir merawat korban luka di rumah sakit dan hilangnya pasokan alat pelindung diri dapat berdampak pada jumlah pasien virus corona dalam 10 hari ke depan," kata Hassan.

Baca juga: Menilik Potensi Resesi Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19...

Hassan menambahkan bahwa rumah sakit lapangan darurat akan menyediakan ruang untuk merawat pasien virus corona.

Hal senada juga disampaikan seorang ahli bedah di Beirut, Marco Baldan.

“Kami tidak bisa menghormati langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kendali pandemi,” kata Baldan.

Baca juga: Ledakan Lebanon dan Fakta-fakta soal Amonium Nitrat...

Kondisi Lebanon

Seluruh kota luluh lantak akibat ledakan.Reuters via BBC Indonesia Seluruh kota luluh lantak akibat ledakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com