Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Lebanon dan Ancaman Meledaknya Kasus Covid-19 Pascabencana...

Kompas.com - 07/08/2020, 18:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dilansir The Washington Post, Kamis (6/8/2020), menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pelacakan kontak dan rawat inap pasien yang sakit parah terus berlanjut.

Manajer umum Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri Beirut Firass Abiad mengatakan virus corona di Lebanon sedang meningkat dan akan lebih sulit untuk dikendalikan setelah apa yang terjadi.

“Toleransi orang terhadap penguncian minimal. Bantuan yang dijanjikan sangat dibutuhkan. Harapan kami terletak pada ketahanan komunitas, ketahanan yang terbukti dengan baik di masa lalu," katanya.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Lebanon Disinyalir Berasal dari 2.750 Ton Amonium Nitrat, Apa Itu?

Pascaledakan, orang-orang saling menolong meski tidak saling mengenal.

Mereka juga mendirikan pusat triase dadakan di jalanan untuk memperbaiki luka orang-orang yang ditemui.

Tiga rumah sakit yang rusak parah akibat ledakan bergegas mengevakuasi dan memindahkan pasien.

Pusat kesehatan yang masih berfungsi dengan cepat terisi melebihi kapasitas. Dokter yang tersedia dan petugas darurat berdatangan ke area tersebut untuk membantu.

Baca juga: Fakta Ledakan Lebanon, dari Tewaskan 78 Orang hingga Disebut Mirip Bom Hiroshima

Palang Merah Lebanon mengeluarkan permohonan untuk donor darah. Orang mati harus langsung dibawa ke kamar mayat.

Pada Rabu (5/8/2020),  Wali Kota Beirut memperkirakan seperempat juta orang telah mengungsi. Parlemen Libanon berjanji untuk menampung orang-orang di sekolah-sekolah kosong.

Banyak penduduk Beirut telah meninggalkan ibu kota yang hancur itu untuk tinggal bersama keluarga dan teman-teman di tempat lain di negara itu.

Baca juga: Selain Ledakan Lebanon, Ini 6 Ledakan Terbesar Sepanjang Sejarah

Pelacakan kontak

Di media sosial, orang-orang bertukar kabar terbaru tentang siapa yang memiliki ruang terbuka atau ruang untuk para pengungsi.

Akan tetapi perpecahan dan solidaritas itu disertai dengan risiko virus corona tambahan.

Pakar kesehatan masyarakat memperingatkan kerumunan dan kedekatan di rumah sakit dan di rumah adalah situasi di mana virus berkembang biak.

Pada saat Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Lebanon, Kamis (6/8/2020), orang-orang yang trauma, sedih, dan marah berkerumun di sekitarnya untuk melampiaskan rasa frustasi mereka.

Hal itu sangat disayangkan karena mereka tak menjaga jarak.

Baca juga: Ledakan di Lebanon Akibatkan 73 Orang Tewas, #Beirut dan #PrayforBeirut Trending di Twitter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com