Senada dengan itu, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menilai rencana pembukaan sekolah di luar zona hijau itu terburu-buru. Apalagi risiko penularan virus belum tampak melandai.
"Yang jelas, pemerintah terlalu keburu untuk mengaktifkan sekolah di luar zona hijau," kata Windhu dihubungi secara terpisah, Selasa.
Dia menjelaskan, pembukaan sekolah sangat berisiko terhadap penularan Covid-19 di kalangan siswa dan guru.
Windhu menyebutkan, seharusnya pemerintah bisa menahan diri untuk tidak melakukan pembukaan sekolah di luar zona hijau Covid-19.
"Itu berisiko tinggi penularan di kalangan siswa. Seharusnya pemerintah menahan diri," jelas dia.
Baca juga: Tolak Rencana Buka Sekolah di Luar Zona Hijau, Serikat Guru: Ini Musibah dan Berbahaya
Menanggapi rencana pembukaan sekolah di luar zona hijau, Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriawan Salim menyebut rencana itu sebagai musibah.
Selain tak sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, rencana itu juga mengancam keselamatan guru dan siswa.
"Jelas melanggar SKB 4 Menteri. Seandainya nanti merevisi SKB itu pun kami pikir ini tetap tindakan berbahaya, ini merupakan ancaman bagi kesehatan, keselamatan guru dan siswa," kata Satriawan kepada Kompas.com, Selasa (28/7/2020).
Dia khawatir jika pembukaan sekolah di luar zona hijau ini nantinya akan menimbulkan adanya klaster baru karena angka infeksi Covid-19 terus naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.