Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Asal Ayam Pertama di Dunia? Ini Studi Terbarunya

Kompas.com - 26/07/2020, 11:02 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama berabad-abad, ilmuwan melakukan penelitian untuk mendapatkan jawaban dari mana ayam pertama kali berasal dan bagaimana unggas tersebut dijinakkan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ayam yang dijinakkan di China bagian utara selama zaman Neolitikum sekitar 8.050 tahun sebelum masehi atau Peradaban Lembah Indus sekitar 2.000 tahun sebelum masehi di Pakistan dan laut India.

Banyak ilmuwan percaya, masuk akal jika ayam disebut berasal dari dua negara itu, China dan India.

Namun, penelitian terbaru mengungkap hasil berbeda.

DaMelansir CNN, Jumat (24/7/2020), dalam penelitian soal asal-usul ayam di dunia yang dipublikasikan jurnal Cell Research, para ilmuwan menganalisis 863 genom dari sampel ayam di seluruh dunia.

Hasilnya, ayam pertama di dunia kemungkinan ada di Asia Tenggara.

Para ilmuwan menemukan bahwa ayam modern diturunkan terutama dari ayam purba yang hidup di tempat yang sekarang bernama Myanmar, Laos, Thailand, dan China barat daya.

Co-author penelitian itu, Ming-Shan Wang, mengatakan, asal ayam bisa diketahui dari di mana ayam itu dijinakkan.

Baca juga: Asal-usul Kreo Selatan di Tangerang, Dulunya Rawa dengan Kawanan Unggas

Penelitian ini, kata dia, didasarkan pada informasi genetik dari DNA mitokondria atau 'data genom yang langka dari ayam komersial'.

Ming, yang juga peneliti pasca-doktoral di Paleogenomics Lab Universitas Santa Cruz, California, menyebutkan, studi sebelumnya terbatas karena jumlah sampel yang terbatas dan sampel burung hutan (genusnya sama dengan ayam peliharaan) yang buruk.

Hal itu membuatnya sulit untuk mengklarifikasi spesies yang berbeda.

"Hasil kami memberikan wawasan baru tentang sejarah evolusi ayam, memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang sejarah manusia dan spesies lain di wilayah tersebut," kata dia.

Ia mengatakan, ayam modern paling erat kaitannya dengan subspesies unggas hutan merah liar, Gallus Gallus Spadiceus, yang saat ini hidup sebagian besar di China barat daya, Thailand utara, dan Myanmar.

Analisis para peneliti menunjukkan bahwa ayam domestik terpisah dari subspesies itu sekitar 12.800-6.200 tahun yang lalu, dengan domestikasi yang kemungkinan terjadi setelah punah.

Profesor arkeobotani di University College London's Dorian Fuller mengatakan, ayam-ayam kemungkinan dipindahkan dari daerah berhutan tropis atau rumpun bambu ke desa-desa yang dihuni manusia.

Baca juga: Pengusaha Tempat Pemotongan Unggas: Karyawan Tidur Bareng Ayam Tidak Ada yang Sakit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com