Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Foto Komet Neowise di Indonesia dan Analisis Lapan Terkait Penampakannya...

Kompas.com - 23/07/2020, 18:26 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puncak fenomena langit yakni kemunculan komet Neowise atau komet C/2020 F3 dapat disaksikan pada hari ini, Kamis (23/7/2020).

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), komet Neowise dapat disaksikan mulai 19-25 Juli 2020 setelah matahari terbenam.

Semua lokasi di Indonesia berpeluang bisa mengamati fenomena langit itu. Akan tetapi waktunya berbeda-beda.

Baca juga: Panduan Lengkap Mengamati Komet Neowise yang Puncaknya Petang Ini

Salah satu lokasi yang bisa mengamati komet Neowise adalah Kupang, NTT.

Tim Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Kupang, M Dio Danarianto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/7/2020) memberi penjelasan dan analisis soal komet ini.

Timnya melakukan pengamatan pada Rabu (22/7/2020) dan sempat melakukan pengambilan gambar pada 18.47 WITA.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

 

Berikut ini fotonya:

Foto Komet Neowise di Kupang, NTT, Rabu (22/7/2020).Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Foto Komet Neowise di Kupang, NTT, Rabu (22/7/2020).

Sewaktu mengabadikan komet Neowise tersebut, dirinya menggunakan kamera Sony a7s Mark II dengan lensa 240 mm (F/6,3) yang dipasang pada mounting iOptron Smart EQ Pro+ untuk mengikuti gerak komet.

Dia menjelaskan foto tersebut merupakan tumpukan dari 5 citra dengan total waktu bukaan 2,5 menit dan ISO 3200.

Selain foto, pihaknya juga membuat selang-waktu yang menunjukkan posisi komet di antara rasi bintang Ursa Mayor.

"Semakin lama komet akan bergeser ke arah barat (atas gambar)," paparnya.

Baca juga: Mengenang 14 Tahun Gempa Yogyakarta dan Solidaritasnya untuk Bangkit

Komet Neowise tampak di langit Kupang, NTT, pada Rabu (22/7/2020).Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Komet Neowise tampak di langit Kupang, NTT, pada Rabu (22/7/2020).

Lalu bagaimana cara mencari komet ini?

Danarianto menjelaskan, komet Neowise bisa ditemukan di daerah rasi bintang Ursa Mayor (Rasi Biduk), sekitar arah barat laut.

Untuk memudahkannya, bisa menggunakan peta langit untuk membantu menemukan posisi rasi bintang tersebut.

Karena komet sudah cukup redup, ia menyarankan pengamatan menggunakan binokuler, teleskop, atau kamera dengan kemampuan bukaan panjang.

"Komet akan terlihat semakin tinggi ketika senja. Namun akan semakin meredup karena posisinya semakin jauh dari Matahari sebagai sumber cahaya dari komet," kata dia.

Pengamatan dengan mata telanjang menurutnya agak sulit, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.

"Hal itu tergantung kondisi polusi cahaya, cuaca di lokasi, dan kemampuan mata si pengamat untuk melihat objek yang redup," imbuhnya.

Ia mengatakan, komet Neowise berada di barat laut sekitar 40 derajat ke arah barat dari utara. Ketinggian di Indonesia bervariasi antara 10-20 derajat.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Komet Neowise tampak di Kupang NTT pada Rabu (22/7/2020).LAPAN Komet Neowise tampak di Kupang NTT pada Rabu (22/7/2020).

Dihubungi terpisah, Peneliti Lapan Andi Pangerang menjelaskan fenomena komet Neowise masih dapat dilihat beberapa hari ke depan.

"Besok mulai meredup. Tidak bisa diamati secara visual mulai 26 Juli besok," katanya pada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Menurutnya, pada 26 Juli nanti magnitudo komet lebih besar dari 4,5. Itu merupakan batas magnitudo untuk pengamat di daerah perkotaan yang polusi cahayanya tinggi.

Dia melanjutkan, di daerah yang benar-benar bebas dari polusi cahaya, masih bisa melihat Komet Neowise hingga Selasa, 4 Agustus 2020.

Baca juga: Berikut Analisis Lapan soal Banjir di Luwu Utara

Andi menambahkan komet Neowise bisa terlihat di perkotaan karena magnitudonya kurang dari 6,5. Namun dia memberi catatan, cuacanya harus benar-benar cerah dan tidak ada awan ataupun kabut tipis yang menghalangi pandangan.

Jika masih sulit diamati karena kabut tipis atau lain hal, dia menyarankan menggunakan kamera SLR dengan mode long-exposure dan ISO yang tinggi (misal 3.200).

Andi mengatakan komet Neowise pada 3 Juli pukul 23.20 WIB berada pada titik terdekat dengan matahari, yaitu pada jarak 44,1 juta kilometer dan jarak dari bumi sekitar 172,64 juta kilometer.

Sementara itu pada 23 Juli pukul 09.41 WIB komet tersebut ada di titik terdekat bumi, yaitu pada jarak 103,5 juta kilometer.

Komet Neowise merupakan komet retrograde yang dipotret oleh teleskop antariksa NEOWISE (Near Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer) milik NASA.

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Dia menjelaskan komet itu digolongkan sebagai komet nyaris-parabolik, karena memiliki kelonjongan orbit Neowise sebesar 0,9991762.

Sementara itu periode komet itu selama 6.765,83 tahun dengan panjang setengah sumbu mayor sedikit lebih besar dari jarak rata-rata Saturnur ke Matahari.

Menurutnya, komet Neowise pertama kali diamati pada 27 Maret 2020 dengan magnitudo tampak +17. Lalu seiring mendekati matahari, nilai magnitudo tampak semakin mengecil.

Lebih lanjut, observasi terakhir oleh Coma Database Observer (COBS) pada 9 Juli 2020 menunjukkan bahwa nilai magnitudo komet itu sudah mencapai +1,5.

Diameter koma (ekor komet) ini mencapai 17,7 menit busur atau sedikit lebih besar dari jejari tampak bulan. Komet Neowise paling terang ketika berada pada titik terdekat dengan matahari dengan magnitudo tampak +1,1.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Yuri Gagarin Jadi Manusia Pertama di Luar Angkasa

Dihubungi terpisah, peneliti Lapan Emanuel Sungging membenarkan komet Neowise dapat disaksikan dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan perkotaan.

"Saya juga dapat informasi teman-teman di Surabaya, Ponorogo, dan Medan ada yang berhasil mengabadikan juga, Ternyata di di Surabaya yang polusi cahaya tinggi juga ada yang berhasil kok," katanya pada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Dia menjelaskan, untuk menyaksikannya dengan kamera perlu kamera seperti DSLR dan tele. Selain itu perlu mounting teleskop.

Saat ini, komet Neowise hanya bisa disaksikan dalam waktu sebentar. Akan tetapi nanti waktunya akan semakin lama atau panjang menjelang Agustus.

Baca juga: SpaceX Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa 2021 Mendatang, Tertarik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com