Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Lengkap Mengamati Komet Neowise yang Puncaknya Petang Ini

Kompas.com - 23/07/2020, 15:40 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia sedang mendapat "kunjungan" dari komet yang hanya muncul 6.800 tahun sekali.

Komet tersebut adalah komet Neowise atau komet C/2020 F3. Sudah sejak 19 Juli lalu komet ini bisa terlihat.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), komet Neowise akan berada di titik terdekat dengan Bumi pada Kamis (23/7/2020). Artinya waktu terbaik dapat menyaksikan komet tersebut yakni pada Kamis (23/7/2020).

"Hari ini memang waktu terbaik untuk mengamati komet Neowise, karena komet ini berada pada jarak terdekat dengan Bumi, 43 juta kilometer," ujar peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang kepada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Jarak terdekat komet Neowise dengan Bumi imbuhnya terjadi pada pukul 9 pagi, atau tepatnya 09.41.30 WIB atau 02.41.30 Universal Time. Di Indonesia, waktu terbaik untuk menyaksikan komet Neowise dapat diamati pada petang nanti.

Baca juga: Dapat Disaksikan Mulai Nanti Sore, Berikut Cara Memotret Fenomena Langka Komet Neowise

Waktu terbaik

Dihubungi terpisah, peneliti Lapan Emanuel Sungging menjelaskan, sejauh ini masih ada beberapa Balai Lapan yang mengamati komet Neowise tersebut.

Dia menjelaskan, di semua lokasi di Indonesia berpeluang mengamati, tergantung kondisi cuaca lokalnya.

Menurutnya meski petang hari ini puncaknya, tapi waktunya tidak akan lama. Komet dapat diamati mulai matahari terbenam.

"Waktu mengamatinya setelah matahari terbenam, hari ini mungkin sampai sekitar 19.30 WIB. Nanti perlu saya cek lagi saat terbenamnya," katanya pada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Andi menambahkan, waktu mengamati yang terbaik adalah setelah Maghrib, tepatnya 48 menit setelah Maghrib.

Hal ini karena cahaya matahari sudah terlalu redup, sehingga komet akan dengan mudah terlihat.

Baca juga: Segera Melintas, Ini Waktu Terbaik untuk Menyaksikan Komet Neowise di Sejumlah Wilayah Indonesia

Cara mengamati komet

Terpisah, peneliti Lapan Rhorom Priyatikanto menjelaskan untuk mengamatinya sebaiknya menggunakan bantuan kamera.

Berikut ini langkah-langkah mengamati Komet Neowise menurut Rhorom:

  1. Cari lokasi pengamatan yang memiliki ufuk terbuka di arah Barat Laut serta berpotensi cerah saat senja.
  2. Tunggu matahari tenggelam dan mulai arahkan pandangan ke Barat Laut (45 derajat dari arah Barat).
  3. Sebaiknya gunakan kamera digital karena komet sudah mulai samar dan sulit melihat ekornya dengan mata telanjang. Gunakan ISO tinggi untuk tingkatkan sensitivitas kamera. Atur waktu paparan yang cukup, misalnya 1-5 detik.

Sementara itu Peneliti Lapan di Kupang M Dio Danarianto menjelaskan bahwa letak komet sekitar 40 derajat ke arah barat dari utara.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

"Untuk hari ini di Indonesia diperkirakan ketinggiannya sudah lebih dari 10 derajat ketika senja, sehingga akan lebih mudah diamati dibanding beberapa hari terakhir," ujarnya pada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com