Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Melintas, Ini Waktu Terbaik untuk Menyaksikan Komet Neowise di Sejumlah Wilayah Indonesia

Kompas.com - 19/07/2020, 17:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komet C/2020 FE (Neowise) akan segera melintasi Indonesia. Fenomena langka ini akan dapat dilihat mulai 19-25 Juli 2020 setelah matahari terbenam.

Menurut keterangan resmi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Minggu (19/7/2020), meskipun akan terlihat secara kasat mata, komet akan semakin sulit dilihat di daerah yang memiliki polusi cahaya tinggi. 

Dengan panjang angular ekor yang cukup besar, komet dapat terlihat dengan binokuler, teleskop, atau kamera digital dengan kepekaan cahaya yang tinggi.

Fenomena ini cukup langka karena membutuhkan waktu 6.800 tahun lagi untuk dapat kembali mendekati orbit Bumi.

Baca juga: Dapat Disaksikan Mulai Nanti Sore, Berikut Cara Memotret Fenomena Langka Komet Neowise

Waktu terbaik 

Sementara itu, masih dari sumber yang sama, waktu terbaik untuk mengamati komet Neowise yakni pada Kamis (23/7/2020).

"Komet mulai sulit dilihat dengan mata telanjang pada tanggal 26 Juli 2020 pada lokasi berpolusi cahaya tinggi," tulis Lapan dalam keterangan resminya.

Sedangkan langit yang bersih bebas dari polusi cahaya akan sulit dilihat mulai dari sekitar tanggal 5 Agustus 2020.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging, membenarkan informasi tersebut.

"Benar. Akan tetapi, tergantung pada posisi pengamat. Secara umum, di Indonesia bisa mulai diamati dari19-20 Juli," jawab Sungging kepada Kompas.com, Minggu (19/7/2020) siang.

Pada 3 Juli 2020 pukul 23.20.06 WIB, komet Neowise berada di titik terdekat dengan Matahari, yaitu dengan jarak 44,1 juta kilometer.

Sedangkan titik terdekat komet dengan bumi akan terjadi pada Kamis (23/7/2020) pukul 09.41.30 WIB dengan jarak 103,5 juta kilometer.

Adapun observasi terakhir oleh CBOS (Coma Database Observer) menunjukkan bahwa nilai magnitudo komet ini telah mencapai +1,5.

Diameter koma (ekor komet) ini mencapai 17,7 menit busur atau sedikit lebih besar dari jejari tampak Bulan.

Komet ini paling terang ketika berada pada titik terdekat dengan Matahari dengan magnitudo tampak +1,4.

Baca juga: Cara Sederhana Membuat Kacamata Matahari untuk Melihat Gerhana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com