Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Raksasa Produsen Pesawat Boeing Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?

Kompas.com - 15/07/2020, 09:01 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 104 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 15 Juli 1916, Boeing didirikan dengan nama Pacific Aero Products.

Dilansir BBC, Kamis (30/4/2020), saat ini Boeing memiliki total 150.000 pegawai di seluruh dunia. Namun akibat corona, pabrikan pesawat asal Amerika Serikat tersebut dikabarkan memangkas 10 persen dari pekerjanya, yakni sekitar 15.000 orang

Mengutip Britannica, Boeing didirikan oleh seorang pedagang kayu AS William Edward Boeing dan perwira Angkatan Laut AS Conrad Westervelt dengan mengembangkan pesawat amfibi dua kursi bermesin tunggal, B&W..

Pada 1917, perusahaan tersebut berganti nama menjadi Boeing Airplane Company dan membangun pesawat terbang untuk Angkatan Laut selama Perang Dunia I.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Apple Inc Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?

Sekitar 1920 hingga 1930-an, perusahan itu berhasil menjual pesawat untuk penyerangan, pesawat pengamatan, pesawat torpedo dan pesawat pembom ke militer AS.

Pada akhir 1920-an, pemasaran Boeing Airplane meluas ke layanan pos udara, dan pada 1928 William Boeing membentuk Boeing Airplane & Transport Corporation untuk mencakup manufaktur dan operasi pesawat.

Tahun berikutnya, Boeing Airplane & Transport Corporation berganti nama menjadi United Aircraft and Transport Corporation.

Tak hanya itu, juga mengakuisisi beberapa pembuat pesawat, di antaranya Chance Vought, Avion, Stearman Aircraft, Sikorsky Aviation, produsen mesin Pratt & Whitney, dan pembuat pesawat baling-baling pesawat Hamilton Metalplane.

Pada 1931, maskapai ini menggabungkan empat maskapai kecil di bawah kepemilikannya menjadi United Airlines.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

Bangun pesawat komersial terkenal

Foto ilustrasi Boeing 767-300 All Nippon Airwayswikipedia Foto ilustrasi Boeing 767-300 All Nippon Airways

Sebelum dan selama Perang Dunia II, Boeing Airplane Company membangun beberapa pesawat komersial terkenal.

Seperti monoplane bermesin ganda model 247, flying boat model 314 (salah satu pesawat kelas Clipper Pan American) dan model 307 Stratoliner, pesawat pertama dengan kabin bertekanan.

Pesawat pembom legendaris Boeing, B-17 Flying Fortress dan B-29 Superfortress memainkan peran penting dalam upaya perang melawan sekutu di Perang Dunia II.

Setelah memasuki tahun-tahun pasca-perang, Boeing melanjutkan komitmennya dalam mengembangkan pesawat-pesawat militernya.

Di antaranya pesawat dengan enam mesin B-47 Startojet yang dibuat pada 1947 dan pesawat dengan delapan mesin B-52 Stratofortress pada 1952.

Baca juga: Simak, Ini Aturan yang Perlu Diperhatikan Penumpang Pesawat di Era New Normal

Sementara Boeing berhasil menjual beberapa pesawat militer, produk komersialnya justru tertinggal dari saingannya, Douglas dan Lockheed.

Untuk bersaing di pasar dunia yang sengit dan meluas setelah Perang Dunia II, perusahaan memutuskan untuk mengembangkan pesawat terbang.

Pesawat tersebut ditenagai oleh turbojet dengan jangkauan yang cukup untuk melintasi Atlantik Utara.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Pesawat MV-22 Osprey yang Dipesan Indonesia dari AS

Pesawat empat mesin

Lion Air tipe pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LFG yang akan menjadi salah satu armada terpasang wireless inflight entertainment (W-IFE). Lion Entertainment (foto oleh Daniel Andika). Lion Air tipe pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LFG yang akan menjadi salah satu armada terpasang wireless inflight entertainment (W-IFE). Lion Entertainment

Pada 1958, Boeing berhasil membuat pesawat dengan empat mesin tipe 707 dan masuk ke layanan komersial dengan rute trans Atlantik Utara.

Pesawat itu dengan cepat menarik minat banyak penumpang karena penerbangannya hanya memakan waktu singkat serta perjalanan lebih mulus.

Perkembangan 707 kemudian diikuti oleh 727 trijet dan 737 twinjet yang mengudara masing-masing pada 1964 dan 1968.

Tipe 737 kemudian dikembangkan lagi menjadi keluarga pesawat modern hingga akhirnya menjadi pesawat komersial terlaris di dunia pada akhir abad ke-20.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Bomber B-52 Bertabrakan dengan Jet Tanker di Spanyol

Boeing kembali mengembangkan pesawat dengan tipe 747 Jumbojet, tetapi hal tersebut hampir membuat Boeing bangkrut karena biayanya yang tinggi.

Tetapi, ketika pesawat 400 kursi itu mulai beroperasi pada 1970, memungkinkan maskapai untuk menawarkan perjalanan udara jarak jauh yang terjangkau bagi masyarakat umum dan memberi Boeing posisi monopoli di segmen pasar ini.

Pada 1981, Boeing pertama kali menerbangkan mesin ganda dan berbadan lebar tipe 767, diikuti oleh 757 pada tahun berikutnya.

Baca juga: Melihat Dua Drone Canggih Turki, Pengubah Permainan di Suriah

Gunakan komputer

Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines.Istimewa Boeing 737 MAX 8 Ethiopian Airlines.

Untuk berikutnya, pesawat berbadan lebar lain tipe 777, Boeing melibatkan beberapa maskapai penerbangan utama dalam proses pengembangan untuk memastikan bahwa kebutuhan pasar dan preferensi pelanggan terpenuhi.

Kemajuan teknologi komputer dan perangkat lunak desain dan pabrikasi berbantuan komputer (CAD/CAM) memungkinkan Boeing untuk mengembangkan 777 sepenuhnya pada komputer tanpa harus membangun tiruan fisik pesawat.

Penerbangan pertama peswat Boeing tipe 777 terjadi pada 1994.

Pada 1960, Boeing dibeli oleh Vertol Corporation yang saat itu merupakan produsen helikopter independen terbesar di dunia.

Baca juga: Serba-serbi Boeing 737, dari Ramai-ramai Dikandangkan hingga Adanya Retakan

Sebagai Helikopter Boeing, unit ini berfokus pada helikopter tandem-rotor dan bertanggung jawab atas pengembangan helikopter transportasi militer CH-47 Chinook dan CH-46 Sea Knight (pertama kali diterbangkan pada 1961 dan 1962).

Di sektor luar angkasa selama 1960-1970 an, Boeing membangun Lunar Orbits, pesawat ruang angkasa pertama NASA yang mengorbit di Bulan (1966-1967).

Selain itu, juga membangun wahana antariksa Mariner 10, yang dapat mengambil gambar close up dari permukaan Merkurius.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Boeing juga merancang dan membangun tahap pertama dari roket Saturn V yang dikirim Astronot Apollo ke Bulan dan Lunar Roving Vehiclle bertenaga baterai digunakan dalam misi Apollo 15, 16, dan 17.

Pada 1993, NASA memilih Boeing sebagai kontraktor utama untuk membangun Stasiun Luar Angkasa atau International Spaca Station (ISS).

Dua tahun kemudian, Boeing bertanggung jawab untuk integrasi dan verifikasi sistem ISS dan desain, analisis, pembuatan, verifikasi, dan pengiriman komponen stasiun Amerika.

Pada 2014, NASA memberikan kontrak pesawat luar angkasa komersial kepada Boeing untuk menyelesaikan pengembangan pesawat ruang angkasa CST-100 guna membawa kru ke ISS.

Tahun 1960-1970 an, Boeing juga melakukan diversifikasi ke bidang-bidang seperti kapal laut (hidrofil), sistem transit, produksi energi, dan pertanian tetapi kemudian kembali berfokus pada aerospace.

Baca juga: Rilis Pentagon, Penampakan UFO dan Sejak Kapan Mulai Dibicarakan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com