Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Bomber B-52 Bertabrakan dengan Jet Tanker di Spanyol

Kompas.com - 17/01/2020, 10:08 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 54 tahun yang lalu, pesawat bomber B-52 bertabrakan dengan sebuah jet tanker KC-135 di Pantai Mediterania Spanyol pada 17 Januari 1966.

Dikutip dari History, kecelakaan itu menjatuhkan 3 bom hidrogen yang masing-masing memiliki berat 70 kiloton di dekat kota Palomares dan di laut.

Kejadian itu bukan kali pertama yang melibatkan pesawat bom nuklir Amerika.

Sebagai bentuk pertahanan pertama selama Perang Dingin, pembom AS yang sarat dengan senjata nuklir itu berkeliling tanpa henti selama beberapa dekade.

Pentagon mengaku, lebih dari tiga lusin kecelakaan semacam itu terjadi, baik jatuh maupun terbakar di landasan pacu.

Kecelakaan yang melibatkan bomber B-52 dengan jet tanker KC-153 ini menjadi satu-satunya kecelakaan yang mendapat sorotan luas.

Diketahui pesawat bomber tersebut hendak ke pangkalannya di North Carolina untuk mengisi bahan bakar yang diangkut oleh pesawat jet tanker.

B-52 kemudian bertabrakan dengan jet tanker KC-153 yang penuh dengan bahan bakar, mengakibarkan terbukanya bom dan meledakkan kedua pesawat itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia

Kru meninggal

Ledakan itu menewaskan empat awak kru KC-153. Sementara empat dari tujuh awak B-52 berhasil terjun menggunakan parasut ke tempat aman.

Jatuhnya bom yang dibawa B-52 membuat plutonium radioaktif menyebar di atas ladang Palomares.

Bom ketiga mendarat di dasar sungai yang kering, sedangkan bom keempat jatuh ke laut dengan lokasi pasti yang tak diketahui.

Hampir 2.000 pasukan militer AS dan penjaga sipil Spanyol dikerahkan untuk membersihkan puing-puing dan mendekontaminasi daerah itu.

Personel AS segera mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah paparan radiasi yang berlebihan.

Mereka akhirnya membawa sekitar 1.400 ton tanah radioaktif dan tumbuh-tumbuhan dikirim ke AS untuk dibuang.

Sementara itu, 33 kapal Angkatan Laut AS juga dilibatkan dalam pencarian bom hidrogen yang jatuh di laut.

Baru pada 7 April 1966 bom itu dapat ditemukan setelah sebuah kapal selam melihatnya. Bom tersebut dalam keadaan utuh.

Karena berada di negara asing, kecelakaan itu mendapat publisitas yang jauh lebih banyak.

Biasanya, otoritas AS tidak mengumumkan kecelakaan serupa. Beberapa warga AS mungkin tanpa sadar telah terpapar radiasi yang dihasilkan oleh tabrakan pesawat dan bom darat.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Insulin Digunakan untuk Pertama Kali pada Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com