Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Muncul, Apa Penyebab Bengkak pada Kelopak Mata?

Kompas.com - 05/07/2020, 17:02 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami kelopak mata tiba-tiba terasa gatal dan akhirnya bengkak?

Jika pernah mengalaminya, pengalaman Anda sama dengan yang disampaikan sebuah akun Twitter berikut ini.

Pemilik akun @rlthingy menanyakan bagaimana menyembuhkan kelopak mata yang membengkak dan apa penyebabnya. 

Menanggapi unggahan ini, ada yang menyebut karena terkena cairan dari serangga atau digigit nyamuk.

Baca juga: Tahukah Anda, Ternyata Kerang Punya 100 Mata!

Apa penyebab sebenarnya kelopak mata yang tiba-tiba bengkak?

Dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, dr Grimaldi Ihsan, SpM mengungkapkan mengatakan, penyebab kelopak mata membengkak bukan karena terkena cairan kotoran serangga, melainkan karena adanya reaksi alergi. 

"Itu keadaan pembengkakan kelopak mata yang disebut angiodema. Angiodema yakni pembengkakan jaringan di kelopak mata akibat reaksi alergi di mana jaringan kelopak mata merupakan jaringan yang longgar. Biasanya distimulasi oleh reaksi alergi," kata dokter Grimaldi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (5/7/2020).

Reaksi alergi dapat menyebabkan penumpukan cairan di kelopak mata dan mengakibatkan bengkak.

Dokter Grimaldi mengatakan, reaksi alergi ini bisa dipicu dari makanan atau obat yang membuat kedua kelopak mata menjadi bengkak.

Selain itu, reaksi alergi yang menyebabkan kelopak mata membengkak bisa terjadi ketika terpapar bulu, serbuk sari, kosmetik yang masuk ke dalam kelopak mata, dan sebab lainnya.

Hal ini memicu alergi seperti terasa gatal, dan beberapa orang refleks menggaruk sehingga muncul peradangan dan menjadi bengkak.

Grimaldi mengimbau, jika mengalami gejala angiodema atau gangguan pada mata, segera konsultasikan ke dokter mata.

Baca juga: Viral Unggahan tentang Petunjuk Lokasi Gunakan Arah Mata Angin, Ini Penjelasan Budayawan

Penanganan

Bagaimana penanganan kelopak mata yang membengkak? Grimaldi mengatakan, gangguan angiodema tidak berbahaya dan mudah disembuhkan.

"Insya Allah sama sekali enggak berbahaya dan bisa cepat hilangnya dengan obat anti-alergi. Kalau pakai obat anti-alergi biasanya bisa hilang 24-48 jam," ujar Grimaldi.

Melansir Hello Sehat, penanganan atau pengobatan gejala ringan hingga gejala berat dari angiodema dapat dilakukan dengan dua hal, yakni kompres dan konsumsi antihistamin.

Gejala bengkak dapat berangsur membaik ketika Anda mengompres mata menggunakan kompres dingin.

Sementara, Antihistamin berfungsi sebagai pengurang histamin dalam darah.

Jika alergen tidak lagi muncul, agiodema akan pulih. Akan tetapi, jika alergen masih ada, antihistamin dapat dikonsumsi secara teratur untuk mengobati kondisi tersebut.

Yang perlu diperhatikan, ketika mengonsumsi antihistamin, muncul efek samping seperti mengantuk atau mulut kering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com