Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Pandemi Corona di AS Belum Sampai Puncaknya

Kompas.com - 25/06/2020, 19:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan pandemi virus corona belum mencapai puncaknya di Amerika Serikat.

WHO memproyeksi, infeksi virus corona secara global kemungkinan akan mencapai 10 juta orang di pekan depan.

Dilansir Channel News Asia, Kamis (25/6/2020) WHO menyebutkan, masa puncak wabah corona akan ditentukan tindakan pemerintah.

Baca juga: Saat Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia...

Tanpa kembali ke pembatasan atau lockdown, wabah tidak dapat dihindari.

Badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini juga mengingatkan, pada tingkat kasus baru saat ini, kekurangan konsentrator atau alat yang memurnikan oksigen untuk membantu pasien yang sakit kritis, meningkat drastis.

"Pada bulan pertama wabah ini, kurang dari 10.000 kasus dilaporkan ke WHO. Pada bulan lalu, hampir empat juta kasus telah dilaporkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca juga: Indonesia Disebut Bisa Jadi Hotspot Virus Corona Dunia, Epidemiolog: Memang Bisa

Peningkatan kasus 

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19Shutterstock Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19

Ia memperkirakan kasus positif corona secara global dapat mencapai total 10 juta kasus di minggu depan.

"Ini adalah pengingat sadar bahwa meskipun kita melanjutkan penelitian vaksin dan terapi, kita memiliki tanggung jawab mendesak untuk melakukan segala yang kita bisa dengan alat yang kita miliki sekarang untuk menekan penularan dan menyelamatkan hidup," kata dia.

Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 diketahui telah menewaskan sedikitnya 477.500 orang dan menginfeksi hampir 9,3 juta orang sejak muncul di China pada Desember tahun lalu.

Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan mengingatkan, virus corona masih akan "mengamuk" di Amerika dan meningkatkan pentingnya tindakan penguncian nasional yang baru.

"Ini sangat kuat di Amerika Tengah dan Selatan," katanya.

Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...

Sayangnya, pandemi bagi banyak negara di Amerika belum memuncak dan kemungkinan akan menghasilkan jumlah kasus yang berkelanjutan dan kematian dalam beberapa minggu mendatang.

Ahli epidemiologi Irlandia mengatakan tanpa mengisolasi dan mengarantina pasien, wabah corona akan berlanjut.

Setelah Amerika Serikat, Brasil adalah negara yang paling terpukul, dengan lebih dari 52.600 kematian dari lebih dari 1,1 juta kasus positif corona.

Baca juga: Gelar Ibadah Haji di Tengah Pandemi, Arab Saudi Terapkan 8 Protokol Kesehatan

Kritik pedas

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk ketika menghadiri demonstrasi menentang lockdown Covid-19 di Brasilia, 19 April 2020.AFP via BBC Presiden Brasil Jair Bolsonaro terlihat batuk ketika menghadiri demonstrasi menentang lockdown Covid-19 di Brasilia, 19 April 2020.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mendapat kritik pedas karena membandingkan virus corona dengan "flu ringan".

Menurut WHO, pasien dengan Covid-19 yang berat dan kritis berjuang untuk mendapatkan oksigen yang cukup ke paru-paru mereka, membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi dan dukungan untuk mencegah kegagalan organ dan kematian.

Baca juga: Ayo Disiplin, Berikut Alasan Mengapa Harus Tetap Menggunakan Masker Saat Pandemi Corona

Oksigen medis diproduksi menggunakan konsentrator yang mengekstrak dan memurnikannya dari udara.

"Banyak negara sekarang mengalami kesulitan dalam memperoleh konsentrator oksigen. Delapan puluh persen pasar dimiliki oleh hanya beberapa perusahaan, dan permintaan saat ini melebihi pasokan," kata Tedros.

WHO memperkirakan dengan laju saat ini sekitar satu juta kasus baru dalam seminggu, dunia membutuhkan sekitar 620.000 meter kubik oksigen per hari, yaitu sekitar 88.000 silinder besar.

Baca juga: Mengapa Virus Corona di Afrika Muncul Lebih Lambat dari Perkiraan?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda sakit kepala karena migrain dan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com