Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 6,8 Juta Infeksi Covid-19, Ini Angka Persentase untuk Mendapatkan Herd Immunity

Kompas.com - 06/06/2020, 13:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

“Kita tidak memiliki cara yang baik untuk membangunnya (herd immunity) dengan aman, dan dalam jangka waktu pendek,” kata Dr. Mina.

"Kecuali kita akan membiarkan virus itu merajalela lagi, tetapi saya pikir masyarakat telah memutuskan bahwa hal itu bukan pendekatan yang tersedia bagi kita," tambahnya.

Tidak sepenuhnya kebal 

Bahkan dengan adanya herd immunity, beberapa orang masih bisa sakit.

"Risiko jika terinfeksi tetap sama. Hanya saja kemungkinan untuk terinfeksi menjadi jauh lebih kecil," kata Gypsyamber D'Souza, seorang profesor epidemiologi di Universitas Johns Hopkins.

Penyakit seperti campak dan cacar air, yang dulu sangat umum di antara anak-anak, sekarang sangat jarang di Amerika Serikat karena vaksin telah membantu membangun herd immunity terhadap kedua penyakit tersebut.

Saat ini belum ada vaksin untuk virus corona, sehingga upaya untuk mendapatkan herd immunity tanpa metode perawatan baru dan efektif dapat berarti lebih banyak infeksi dan lebih banyak kematian.

Baca juga: Ini Arti serta Perbedaan antara Rapid Test dan Tes Swab

Dengan asumsi bahwa herd immunity dapat dicapai ketika 60 persen populasi telah menjadi kebal terhadap virus, berarti New York City saat ini baru memenuhi sepertiga persyaratan untuk mencapai herd immunity.

Sejauh ini, hampir 250 dari setiap 100.000 penduduk kota telah meninggal. Kota New York masih memiliki jutaan penduduk yang rentan untuk terinfeksi dan menyebarkan penyakit ini, serta puluhan ribu lainnya yang berisiko meninggal.

"Apakah seseorang akan menyarankan orang untuk melalui sesuatu seperti yang dialami New York?" kata Natalie Dean, asisten profesor biostatistik di University of Florida.

Infeksi belum merata

Tidak seperti influenza, Covid-19 adalah penyakit baru. Sebelum kemunculannya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang memiliki kekebalan terhadapnya sama sekali.

Hal itu berarti bahwa, bahkan jika tingkat kematian akibat infeksi antara keduanya serupa, Covid-19 memiliki potensi untuk membunuh lebih banyak orang. Satu persen dari jumlah besar jelas lebih besar dari 1 persen dari jumlah yang lebih kecil.

"Tidak semua orang dari 328 juta populasi Amerika yang rentan terhadap flu setiap musim gugur di awal musim flu, tapi ada 328 juta orang Amerika yang rentan terhadap Covid-19 ketika wabah mulai menyebar," kata Andrew Noymer, seorang profesor kesehatan masyarakat di University of California, Irvine.

Permasalahan lain adalah infeksi belum merata di seluruh populasi, dengan masyarakat berpenghasilan rendah dan minoritas di Amerika Serikat menanggung beban yang lebih besar.

Baca juga: Studi: Penggunaan Masker dan Jaga Jarak Kurangi Risiko Tertular Virus Corona

Pada hari Kamis, Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan bahwa pengujian antibodi menunjukkan bahwa beberapa lingkungan di Bronx dan Brooklyn memiliki dua kali lipat tingkat infeksi di New York City secara umum.

Daerah-daerah itu sudah mendekati ambang minimal herd immunity, tetapi karena mereka tidak terisolasi dari kota lain yang memiliki tingkat kekebalan jauh lebih rendah, maka masyarakat masih berisiko besar untuk terinfeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com