Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali, Wuhan Laporkan Tidak Ada Kasus Baru Tanpa Gejala Covid-19

Kompas.com - 01/06/2020, 18:09 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Wuhan di China, tempat di mana kasus virus corona SARS-CoV-2 pertama kali diidentifikasi, melaporkan tidak adanya kasus tanpa gejala untuk pertama kalinya pada Minggu (31/5/2020).

Secara kumulatif, China melaporkan adanya 16 kasus baru pada hari Minggu (31/5/2020), jumlah tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Semua kasus tersebut dilaporkan sebagai kasus impor atau imported case. 

Adapun sebarannya adalah 11 di Provinsi Sichuan, 2 di Inner Mongolia atau Mongolia Dalam, dan 2 di Guangdong.

Laporan Wuhan atas tidak adanya kasus baru tanpa gejala untuk pertama kalinya tersebut terjadi setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 11 juta penduduknya saat kembali muncul sebuah wabah kecil.

Mengutip The Guardian1 Juni 2020, otoritas melaporkan bahwa pihaknya telah memeriksa hingga 1,4 juta orang dalam satu hari.

Minggu lalu, dilaporkan sekitar 9 juta penduduk yang telah diuji selama 10 hari sejak 15 Mei lalu.

Baca juga: Eijkman: Virus Corona di Indonesia Tidak Datang Langsung dari Wuhan

Menurut pemberitaan Xinhua, Senin (1/6/2020), lebih dari 60.000 uji asam nukleat telah dilaksanakan pada Minggu (31/5/2020) dan tidak menunjukkan satu pun kasus tanpa gejala di Wuhan.

Kota ini juga tidak mencatat adanya kasus yang belum dikonfirmasi atau dicurigai.

Sementara itu, secara nasional, Komisi Kesehatan melaporkan 16 kasus tanpa gejala. Tiga di antaranya merupakan transmisi lokal.

Negara Asia lainnya seperti Jepang tengah mempertimbangkan untuk membuka kembali wilayahnya bagi pengunjung dari negara-negara dengan tingkat infeksi yang rendah seperti Thailand, Vietnam, Australia, dan Selandia Baru.

Selain itu, juga Filipina yang mulai melonggarkan kebijakan penguncian (lockdown) panjangnya.

Di Amerika, virus justru masih menyebar dengan cepat.

Virus corona masih terus menyebar di berbagai belahan dunia, termasuk Brazil.

Terbaru, jumlah kasus infeksi Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Brazil telah melewati angka 500.000 pada hari Minggu (31/5/2020).

Sementara itu, di Inggris, kewenangan kesehatan telah memohon kepada pemerintah untuk membatalkan pelanggaran pembatasan penguncian (lockdown) yang dimulai Senin (1/6/2020).

Lima bulan sejak pertama diidentifikasi, pandemi virus corona masih berlangsung di dunia dan telah menginfeksi lebih dari 6 juta orang.

Lebih dari 372.000 orang juga telah dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Wuhan China Larang Konsumsi Satwa Liar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com