Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Syafii Maarif: Harus Mencintai Negeri Ini Meskipun Ruwet

Kompas.com - 31/05/2020, 16:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

"Jodoh memang tidak dapat direncanakan. Begitulah aku dan si kecil akhirnya berumah tangga setelah diterpa berbagai info yang negatif. Tetapi pertunangan tidak sampai kandas di tengah jalan," tulis dia dalam biografinya.

Baca juga: Nasihat Buya Syafii Maarif kepada Jokowi

Mencintai Indonesia meski ruwet

Buya Syafii juga dikenal sebagai tokoh yang selalu menjaga kebhinekaan dan kemajemukan. Dalam peluncuran otobiografinya 8 Juni 2006 Buya Syafii mengatakan kemajemukan Indonesia kini menjadi arena pertikaian karena masyarakat tidak beragama secara dewasa dan autentik.

"Dewasa artinya orang tampil lapang dada. Kita harus lapang dada, langit ini untuk semua orang termasuk mereka yang tidak percaya pada Tuhan," kata Syafii.

"Kita harus mencintai negeri ini dengan tulus meskipun saat ini keadaannya kacau dan ruwet," lanjut Syafii.

Menurut dia harus selalu ada optimisme untuk menjaga Indonesia, sebab banyak anak muda yang kini juga memiliki idealisme tinggi, hanya memang perlu menunggu waktu.

"Oleh sebab itu keutuhan bangsa harus dijaga. Kalau bangsa tidak utuh generasi berikutnya akan berserakan. Ini yang saya khawatirkan," kata Syafii.

Maka menurutnya, proses pencerahan harus terus dilakukan.

"Ibarat membangun rumah, paling-paling yang bisa kita bawa hanya sebuah batu bata, tapi jangan tidak ikut membangun rumah itu," tutur suami Nurkhalifah (76) yang jika di rumah masih ikut mencuci piring itu.

Ditanya pencapaian saat ini, Syafii mengatakan, dia banyak bersyukur dengan apa yang dilaluinya.

"Saya ini orang kampung, orang udik, bisa bertemu dengan orang-orang penting bagi saya adalah sebuah kebahagiaan. Mungkin dengan otobiografi ini siapa tahu, di sana ada kedip-kedip bintang yang sangat kecil. Saya tidak tahu, semua terserah pada orang lain," kata Syafii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com