Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tato Elektroda Bisa Pantau Aktivitas Otak?

Kompas.com - 31/05/2020, 14:31 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar informasi mengenai tato elektroda di media sosial Instagram.

Tato ini disebut dikembangkan oleh peneliti di Eropa dan memiliki kemampuan untuk memantau semua aktivitas otak manusia dengan lebih mudah dan cepat.

Unggahan foto oleh akun fyifact.id ini mendapat tanggapan yang cukup ramai dari warganet. Sejak diunggah pada tanggal (28/5/2020) foto ini telah mendapat lebih dari 30 ribu likes.

Dalam caption fotonya, akun fyifact.id menulis sebagai berikut:

Apakah ini awal kebangkitan manusia Android?
.
Jadi bisa dibilang Tatto Elektroda ini adalah awal perkembangan manusia modern di masa depan. Tapi bisa juga tidak. Gimana nih menurut kalian?
.
.
Ikuti terus ya @fyifact.id untuk mendapatkan informasi menarik dunia lainnya :) #fyifact

Baca juga: Alasan Mike Tyson Bikin Tato Besar di Wajah

 

Selain memberikan likes, warganet juga meramaikan kolom komentar unggahan tersebut. Mereka menyampaikan kekhawatiran bila teknologi ini dapat mengancam privasi dan kebebasan mereka.

Seperti komentar dari akun hadyset: Lama² manusia dikendalikan oleh yg punya teknologi itu, udah gak ada lagi yg namanya privasi

Komentar bernada sama juga dilontarkan oleh akun fadiiil_han: Haha melanggar privasi dan menghilangkan kebebasan

Caption foto dan unggahan warganet yang hadir di kolom komentar mengundang rasa penasaran Kompas.com untuk menelusuri, benarkah tato elektroda ini nyata? Jika benar apakah ia memang bisa menimbulkan ancaman seperti yang dikhawatirkan?

Baca juga: Tato Detail Wajah Kobe dan Gigi di Betis, Pukau Vanessa Bryant

Informasi kurang lengkap

Akun fyifact.id menuliskan bahwa tato elektroda dapat digunakan untuk memantau aktivitas otak manusia dengan cepat dan lebih mudah.

Keterangan ini memang tidak salah, namun kurang lengkap. Akun tersebut tidak menjelaskan aktivitas otak seperti apa yang dimaksudkan, sehingga warganet yang awam dengan hal tersebut menanggapinya dengan pandangan fiksi ilmiah, seperti robot atau manusia android.

Sementara pengukuran aktivitas otak yang dimaksud adalah magneto-ensefalografi (MEG).

Menurut publikasi dari Benioff Children's Hospital, University of California San Francisco, MEG adalah teknik pencitraan yang mengidentifikasi aktivitas otak dan mengukur medan magnet kecil yang diproduksi di otak.

Pemindaian ini digunakan untuk menghasilkan gambar sumber magnetik (MSI) untuk menentukan sumber kejang pada penderita epilepsi atau ayan.

Baca juga: Orlando Bloom Salah Tulis Nama Anak di Tato Barunya

Mulai dikembangkan tahun 2015

Tato elektroda sendiri merupakan teknologi yang dikembangkan oleh peneliti bernama Francesco Greco yang menjabat sebagai Kepala Laboratorium Material Terapan untuk Piranti Elektronik Cetak dan Lunak (LAMPSe) di Institute of Solid State Physics, Graz University of Technology, Austria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com