Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 31 Mei: 6,1 Juta Orang Terinfeksi | Rusia Uji Klinis Vaksin Covid-19

Kompas.com - 31/05/2020, 07:20 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global masih terus bertambah dari hari ke hari.

Hingga Minggu (31/5/2020) pagi, melansir data Worldometers, total kasus Covid-19 di dunia tercatat 6.149.435 (6,1 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.729.859 (2,7 juta) pasien telah sembuh, dan 370.496 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 3.049.080, dengan rincian 2.995.615 pasien kondisi ringan dan 53.465 orang dalam kondisi serius.

Baca juga: Ada 25.773 Kasus Infeksi, Berikut 10 Provinsi Laporkan Nol Kasus Baru Covid-19

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak:

1. Amerika Serikat: 1.815.819 orang terinfeksi, 105.547 orang meninggal dunia, 530.616 orang sembuh.

2. Brasil: 498.440 orang terinfeksi, 28.834 orang meninggal dunia, 205.371 orang sembuh.

3. Rusia: 396.575 orang terinfeksi, 4.555 orang meninggal dunia, 167.469 orang sembuh.

4. Spanyol: 286.308 orang terinfeksi, 27.125 orang meninggal dunia, 196.958 orang sembuh.

5. Inggris: 272.826 orang terinfeksi, 38.376 orang meninggal dunia.

6. Italia: 232.664 orang terinfeksi, 33.340 orang meninggal dunia, 155.633 orang sembuh.

7. Perancis: 188.625 orang terinfeksi, 28.771 orang meninggal dunia, 68.268 orang sembuh.

8. Jerman: 183.294 orang terinfeksi, 8.600 orang meninggal dunia, 164.900 orang sembuh.

9. India: 181.827 orang terinfeksi, 5.185 orang meninggal dunia, 86.936 orang sembuh.

10. Turki: 163.103 orang terinfeksi, 4.515 orang meninggal dunia, 126.984 orang sembuh.

Baca juga: Berikut Panduan Lengkap Kegiatan Keagamaan di Tempat Ibadah Selama Pandemi Corona

Indonesia

bWarga menggunakan masker saat melewati jalan trotoar di Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Senin (4/5/2020). Provinsi DKI Jakarta memasuki pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperpanjang ke tahap kedua. Tujuan PSBB ini adalah untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG bWarga menggunakan masker saat melewati jalan trotoar di Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Senin (4/5/2020). Provinsi DKI Jakarta memasuki pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diperpanjang ke tahap kedua. Tujuan PSBB ini adalah untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19).

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun korban meninggal dunia.

Hingga Sabtu (30/5/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 557. Sehingga, jumlahnya saat ini menjadi 25.773 orang.

Untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 523 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien sembuh menjadi 7.015 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga bertambah sebanyak 53 orang, sehingga total korban meninggal dunia sebanyak 1.573 orang.

Baca juga: Epidemiolog: Tes Covid-19 Masih Rendah, Jangan Dulu Berpikir New Normal

Rusia

Foto ini diambil pada Rabu, 20 Mei 2020, tampak seorang wanita bereaksi ketika dia berjalan melewati potret pekerja medis Saint Petersburg yang meninggal akibat terinfeksi virus corona selama melakukan pekerjaan mereka.AP/Dmitri Lovetsky Foto ini diambil pada Rabu, 20 Mei 2020, tampak seorang wanita bereaksi ketika dia berjalan melewati potret pekerja medis Saint Petersburg yang meninggal akibat terinfeksi virus corona selama melakukan pekerjaan mereka.
Ilmuwan Rusia berencana memulai uji klinis vaksin Covid-19 dalam dua minggu untuk memerangi virus corona.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko.

Murashko juga menyatakan, pihaknya telah menyetujui penggunaan obat pertama anti-virus corona di negaranya.

"Tes sedang berlangsung dan kami berencana untuk memulai uji klinis dalam dua minggu ke depan," kata Murashko dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (30/5/2020).

Badan usaha pengelola investasi Rusia (RDIF), menyebutkan, Kementerian Kesehatan telah menyetujui Avifavir untuk pengobatan Covid-19.

RDIF mengatakan, Avifavir telah terbukti sangat efektif dalam merawat pasien dengan coronavirus pada fase pertama uji klinisnya.

Tahap akhir dari uji klinis sedang berlangsung, dengan partisipasi 330 pasien.

Baca juga: Panduan dan Cara Membuat SIKM DKI Jakarta Secara Online

Amerika Serikat

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) Thomas Frieden.AP Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC) Thomas Frieden.

Jumlah kasus virus corona di AS juga dilaporkan terus mengalami peningkatan baik dari sisi kasus maupun kematian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan total 1.737.950 kasus virus corona .

Meningkat 18.123 kasus pada Sabtu (30/5/2020) dari jumlah sebelumnya.

Selain itu, jumlah angka kematian juga bertambah sebanyak 1.074, sehingga totalnya menjadi 102.785 kasus kematian.

Baca juga: Tes Corona di Indonesia Masih Rendah, Ahli Sarankan Pooling Test, Ini Alasannya...

Afrika Selatan

Ilustrasi virus corona di Afrika Selatan.Shutterstock Ilustrasi virus corona di Afrika Selatan.

Tak hanya AS saja yang mengalami penambahan kasus virus corona. Salah satu negara di Afrika, Afrika Selatan, juga melaporkan penambahan kasus Covid-19.

Menurut Menteri Kesehatan Zweli Mkhize, jumlah kasus virus corona di Afrika Selatan kini melebihi 30.000.

Afrika Selatan melaporkan 1.727 kasus baru, sehingga total kumulatif menjadi 30.967.

Jumlah kasus kematian juga bertambah sebanyak 32 kasus, sehingga totalnya menjadi 643 kasus.

Baca juga: [HOAKS] Puluhan Tahanan di Jayapura Positif Covid-19

India

Seorang polisi, mengenakan maker dan membawa tongkat pemukul, berdiri di depan toko minuman keras di New Delhi, pada 4 Mei 2020. Warga mengantre membeli alkohol setelah India melonggarkan aturan lockdown guna memerangi Covid-19.REUTERS/ADNAN ABIDI Seorang polisi, mengenakan maker dan membawa tongkat pemukul, berdiri di depan toko minuman keras di New Delhi, pada 4 Mei 2020. Warga mengantre membeli alkohol setelah India melonggarkan aturan lockdown guna memerangi Covid-19.
India memperpanjang penguncian virus corona hingga 30 Juni 2020 di zona berisiko tinggi.

Meski demikian, restoran, mal, dan tempat-tempat beribadah yang sebelumnya juga ditutup, akan diizinkan untuk dibuka kembali pada 8 Juni.

Pihak berwenang diharapkan dapat memastikan aturan jarak sosial dan aturan mengenai jam kerja para karyawan.

Pembukaan tersebut bersamaan dengan tingginya jumlah kasus yang terdeteksi secara nasional di India.

Kementerian dalam negeri memerintahkan pemerintah negara bagian dan otoritas lokal untuk mengidentifikasi "zona penahanan", atau area yang harus tetap dikunci.

Pasalnya, area tersebut terus melaporkan jumlah kasus yang relatif masih tinggi.

Baca juga: Gedung Teater di Jerman Atur Ulang Bangku Penonton Sesuai Prinsip Jarak Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com