Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Upaya Pengembangan Vaksin Virus Corona di Indonesia

Kompas.com - 30/05/2020, 12:58 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki bulan kelima sejak kasus pertama virus corona diidentifikasi, pandemi masih terus berlangsung di dunia, termasuk Indonesia.

Para ahli terus melakukan penelitian dan pengembangan vaksin yang diharapkan mampu menghambat kecepatan penyebaran dan penularan virus corona SARS-CoV-2.

Sejumlah negara berlomba-lomba untuk segera menemukan vaksin yang tepat, mulai dari pemerintahan hingga instansi swasta atau industri.

Beberapa lembaga atau instansi di Indonesia juga tengah merencanakan dan mengembangkan vaksin virus corona ini.

Melansir dari berbagai pemberitaan, berikut adalah beberapa pihak yang tengah mengembangkan vaksin virus corona di Indonesia:

1. Kalbe dan Genexine

Terbaru, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Genexine, Inc., yaitu sebuah perusahaan obat biologi dari Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Mengutip Laporan Informasi atau Fakta Material dari laman resmi IDX Indonesia, disebutkan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan akan dilakukan pada Juni 2020.

Riset vaksin sendiri telah dilakukan terhadap primata dan terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus corona jenis baru.

Menurut fakta material, disebutkan bahwa tahap berikutnya akan diuji pada manusia.

Baca juga: Presiden Duterte Tak Izinkan Siswa Masuk Sekolah sampai Vaksin Ditemukan

2. LBM Eijkman

Diberitakan Kompas.com, 19 Mei 2020, salah satu lembaga di Indonesia yang tengah berupaya melakukan pengembangan vaksin adalah Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman).

Menurut Direktur LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio, teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin dari instansinya adalah recombinant protein vaccines.

Pengembangan ini menggunakan isolat virus Indonesia, dengan produksi speed vaccine Covid-19.

Saat ini, LBM Eijkman telah dapat memperoleh sekuen asam nukleat RNA dari tujuh isolat penyusun genom virus corona, SARS-CoV-2, yang saat ini disebutkan masih meneliti belasan sekuen lagi. 

"Kami akan mengembangkan protein rekombinannya. Jika sudah mendapatkan antigen kandidat vaksinnya akan dicobakan ke hewan kecil, kemudian baru hewan yang lebih besar" jelas Amin.

Jika kualitas dan hasilnya sudah bagus dari keseluruhan tindakan yang dilakukan dan pengujian kepada hewan tersebut, baru dapat diserahkan untuk uji klinis kepada manusia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Wasit VAR Sivakorn Pu-Udom dan Kontroversinya di Piala Asia U23 2024

Tren
Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Tren
100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

100 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Aksi Boikot Produk Pro-Israel

Tren
5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com