Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Upaya Pengembangan Vaksin Virus Corona di Indonesia

KOMPAS.com - Memasuki bulan kelima sejak kasus pertama virus corona diidentifikasi, pandemi masih terus berlangsung di dunia, termasuk Indonesia.

Para ahli terus melakukan penelitian dan pengembangan vaksin yang diharapkan mampu menghambat kecepatan penyebaran dan penularan virus corona SARS-CoV-2.

Sejumlah negara berlomba-lomba untuk segera menemukan vaksin yang tepat, mulai dari pemerintahan hingga instansi swasta atau industri.

Beberapa lembaga atau instansi di Indonesia juga tengah merencanakan dan mengembangkan vaksin virus corona ini.

Melansir dari berbagai pemberitaan, berikut adalah beberapa pihak yang tengah mengembangkan vaksin virus corona di Indonesia:

1. Kalbe dan Genexine

Terbaru, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Genexine, Inc., yaitu sebuah perusahaan obat biologi dari Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Mengutip Laporan Informasi atau Fakta Material dari laman resmi IDX Indonesia, disebutkan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan akan dilakukan pada Juni 2020.

Riset vaksin sendiri telah dilakukan terhadap primata dan terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus corona jenis baru.

Menurut fakta material, disebutkan bahwa tahap berikutnya akan diuji pada manusia.

2. LBM Eijkman

Diberitakan Kompas.com, 19 Mei 2020, salah satu lembaga di Indonesia yang tengah berupaya melakukan pengembangan vaksin adalah Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman).

Menurut Direktur LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio, teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin dari instansinya adalah recombinant protein vaccines.

Pengembangan ini menggunakan isolat virus Indonesia, dengan produksi speed vaccine Covid-19.

Saat ini, LBM Eijkman telah dapat memperoleh sekuen asam nukleat RNA dari tujuh isolat penyusun genom virus corona, SARS-CoV-2, yang saat ini disebutkan masih meneliti belasan sekuen lagi. 

"Kami akan mengembangkan protein rekombinannya. Jika sudah mendapatkan antigen kandidat vaksinnya akan dicobakan ke hewan kecil, kemudian baru hewan yang lebih besar" jelas Amin.

Jika kualitas dan hasilnya sudah bagus dari keseluruhan tindakan yang dilakukan dan pengujian kepada hewan tersebut, baru dapat diserahkan untuk uji klinis kepada manusia. 

Setelahnya, dilanjutkan dengan skala produksi vaksin jika hasilnya positif dan efek samping tidak memicu reaksi berlebihan lainnya.

3. PT Biofarma dan Sinovac Biotech

Mengutip Harian Kompas, 12 Mei 2020, pengembangan riset vaksin di Indonesia juga dilakukan oleh PT Biofarma dan Sinovac Biotech Ltd China.

Koordinator Riset PT Biofarma Dicky Mahardhika Taryono mengatakan, sebagai strategi jangka pendek, pengembangan vaksin Covid-19 dimulai dengan upaya mendapatkan alih teknologi proses hilirisasi dari calon mitra.

Adapun alih teknologi yang dibutuhkan berupa teknologi untuk formulasi vaksin Covid-19 dan membangun kapasitas persediaan vaksin.

Menurut Dicky, kerja sama dengan Sinovac akan dilakukan dalam uji klinis fase dua pengembangan vaksin Covid-19. 

Uji klinis fase 2 ini akan dilakukan di Indonesia dengan memakai produk vaksin dari Sinovac.

Biofarma pun telah menerima dokumen pengembangan vaksin Covid-19 dari Sinovac terkait hasil uji praklinis dan protokol uji klinis fase 1 dan 2.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/30/125813765/3-upaya-pengembangan-vaksin-virus-corona-di-indonesia

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke