Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah Lebih dari 1.000 dalam Sepekan, Kematian akibat Covid-19 di India Tertinggi di Asia

Kompas.com - 29/05/2020, 15:33 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India kini menjadi negara mencatatkan angka kematian akibat Covid-19 melebihi angka kematian di China.

Angka kematian di India hingga Kamis (28/5/2020) tercatat 4.695 orang dan menjadi yang paling tinggi di Asia. 

Dilansir dari SCMP, Jumat (29/5/2020), jumlah korban meninggal di India meningkat empat kali lipat dalam waktu kurang dari sebulan dan lebih dari 1.000 dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, angka infeksi baru juga terus mengalami lonjakan dengan total 166.386 kasus, tertinggi kesembilan secara global.

Para pakar di India mengakui, pandemi virus corona di India tak akan mencapai puncaknya hingga Juni atau Juli mendatang.

"Harapannya adalah penguncian akan dapat mencegah penularan, tetapi jelas itu tidak terjadi," kata Direktur Eksekutif Institut Kesehatan Global George, India Vivekanand Jha.

Baca juga: Pasca-militer China dan India Bentrok, Wakil DPR Minta Kedua Negara Menahan Diri

Penguncian tak efektif tekan penyebaran

Awal tahun ini, para ahli kesehatan memperingatkan akan bahaya yang ditimbulkan oleh virus corona pada negara-negara berkembang seperti India.

Penguncian tak bisa berjalan maksimal di daerah yang penduduknya banyak dan bergantung pada upah harian untuk bertahan hidup, daerah kumuh yang padat, serta sistem perawatan kesehatan yang minim sumber daya.

"Sistem perawatan kesehatan negara-negara ini akan diuji dengan sangat buruk. Sangat mungkin bahwa dalam banyak kasus mereka tidak akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Jika itu masalahnya, kita akan melihat penderitaan dalam jumlah besar," kata Jha.

Angka infeksi di India meningkat pada laju tercepat di Asia seiring pelonggaran penguncian oleh Perdana Menteri Narendra Modi.

Sebelumnya, India mengalami pukulan ekonomi terberat dalam 40 tahun terakhir akibat penguncian nasional.

Penguncian yang bertujuan untuk memberi negara lebih banyak waktu dalam membangun sistem perawatan kesehatan, meningkatkan pengujian, dan mengidentifikasi kasus baru, tak sesuai harapan.

Populasi India yang begitu besar membuat upaya-upaya itu hanya mencakup sebagian kecil penduduk.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 18 Mei: 4,8 Juta Terinfeksi | India Perpanjang Lockdown

Rumah Sakit Max Super Speciality New Delhi, tempat perawatan Covid-19 terbesar di kota itu saat ini memiliki sekitar 200 pasien.

"Kami mendapatkan semakin banyak orang setiap hari baik dalam jumlah maupun dalam keparahan penyakit. Kami belum melihat tanda akan berakhir," kata Direktur Bagian Perawatan Kritis Rumah Sakit, Arun Dewan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com