Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Ahli, Kebiasaan Gunakan Masker Bantu Jepang Tekan Angka Kematian akibat Covid-19

Kompas.com - 28/05/2020, 11:17 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Faktor sosial lainnya yakni orang Jepang merasa nyaman mengenakan masker setiap hari.

Banyak orang alergi terhadap serbuk sari sehingga mereka melakukan ini selama musim serbuk sari cedar dari awal tahun hingga musim semi dan untuk melindungi diri dari penyakit influenza.

Baca juga: Pandemi Corona, Konsultasi Kehamilan Remaja dan Perceraian di Jepang Meningkat

Antisipasi gelombang kedua

Pelajaran untuk mencegah gelombang kedua dilakukan dengan pengawasan klaster.

Otoritas berwenang memastikan situasi dan tempat yang dianggap berisiko tinggi.

Pemerintah telah menemukan bahwa memakai masker, kebersihan tangan, menjaga jarak fisik dan menghindari berbicara dengan keras sangat efektif dalam mencegah penularan.

Gelombang kedua sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, perlu mendeteksi klaster lebih cepat dari sebelumnya.

Perlu juga menggunakan tes antigen yang telah dikembangkan, bersamaan dengan tes PCR, untuk menemukan kasus sebelum gejalanya menjadi serius.

Kebijakan Jepang

Sistem perawatan kesehatan Jepang sempat berada di ambang kehancuran, dan pemerintah nyaris berhasil menghindarinya, berkat upaya bersama.

Meskipun tidak melakukan penguncian seperti yang diterapkan di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, ada pengorbanan sosial dan ekonomi yang besar.

Sulit untuk menemukan keseimbangan antara mencegah penyebaran penyakit dan aktivitas sosial dan ekonomi.

Jepang tidak memiliki sarana hukum untuk memaksakan penguncian, tetapi pemodelan menunjukkan bahwa mengurangi kontak sosial sebesar 80 persen akan mengurangi infeksi, dan banyak warga negara bekerja sama untuk mematuhinya.

Tentu saja, tidak 100 persen yakin bahwa semua orang akan mematuhinya, tetapi pemerintah berharap dan percaya mereka akan melakukannya.

Baca juga: Angka Bunuh Diri Jepang Dikhawatirkan Meningkat Selama Pandemi Corona, Ini Sebabnya...

Kapasitas pengujian

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com