Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hari Tanpa Kasus Baru, Selandia Baru Umumkan Pasien Terakhir Covid-19 Telah Sembuh

Kompas.com - 28/05/2020, 07:01 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selandia Baru kini tak lagi memiliki pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Dilansir dari Foxnews, Rabu (27/5/2020), Direktur Jenderal Kesehatan Dr Ashley Bloomfield mengatakan, pasien Covid-19 terakhir yang dirawat di Rumah Sakit Middlemore telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan.

Tak hanya itu, Selandia Baru juga melaporkan nol kasus infeksi baru selama lima hari berturut-turut.

Hingga saat ini, total pasien sembuh tercatat sebanyak 1.462 dan hanya ada 21 kasus aktif yang semuanya menjalani perawatan mandiri.

Penyebaran kasus infeksi virus corona di Selandia Baru dinilai lebih baik dibanding kebanyakan negara.

Di negara itu, tercatat 1.500 kasus yang dikonfirmasi, dengan 21 orang meninggal dunia. 

Selandia Baru telah melakukan 267.435 pengujian untuk virus corona sejak Januari 2020.

Baca juga: Melihat Penerapan New Normal di Vietnam, Jerman, dan Selandia Baru

 

Negara itu juga memanfaat aplikasi NZ COVID Tracer untuk melacak kontak dan memantau kasus yang tersisa.

Kabar baik tersebut muncul satu bulan setelah Perdana Menteri Jacinda Ardern mengklaim negaranya telah memenangkan perang melawan virus corona dengan angka infeksi kasus baru yang mengalami penurunan hingga satu digit.

Awal pekan ini, Ardern mengaitkan keberhasilannya itu dengan penguncian awal yang ketat dan kewaspadaan masyarakat yang berkelanjutan.

"Kami masih dalam masa pandemi global. Kasus terus tumbuh di luar negeri dan kami masih memiliki orang-orang yang akan pulang. Tapi banyak aspek kehidupan seharusnya terasa jauh lebih normal," kata Ardern.

Masih berlakukan penguncian

PM Selandia Baru, Jacinda ArdernShutterstock/photocosmos1 PM Selandia Baru, Jacinda Ardern
Menurut Ardern, Selandia Baru akan terus menerapkan penguncian level 2 saat ini setidaknya sampai 22 Juni 2020 dengan mengizinkan sejumlah toko untuk beroperasi kembali.

Bahkan, karena penguncian itu, Ardern beberapa waktu lalu sempat ditolak masuk di sebuah kafe di Wellington.

Pihak kafe terpaksa menolaknya karena sudah mencapai kapasitas social distancing yang ditetapkan negara.

Kendati tren kasus telah mengalami penurunan secara drastis, Ardern menolak untuk mencabut penguncian secara drastis dan lebih memilih pelonggaran pembatasan.

Rencananya, ia akan melonggarkan pembatasan dengan meningkatkan ukuran pertemuan maksimum dari 10 menjadi 100 orang mulai Jumat.

Ardern sebelumnya juga telah dipuji atas strateginya dalam memulihkan perekonomian negara akibat Covid-19.

Bulan lalu, ia mengumumkan pemotongan gaji para pejabat tinggi negara sebesar 20 persen dan akan berlangsung selama enam bulan.

Baca juga: Daftar 6 Negara yang Akan Dibuka Kembali untuk Turis, dari Spanyol sampai Selandia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com