Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Selandia Baru Klaim Menang Lawan Covid-19, Bagaimana Penanganan Virus Corona di Sana?

Kompas.com - 30/04/2020, 07:20 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengklaim telah mampu mengendalikan penyebaran virus corona di negaranya.

Selandia Baru kini mulai membuka kembali sejumlah kegiatan bisnis, fasilitas pendidikan, dan kesehatan pada Selasa (28/4/2020).

"Tidak ada transmisi yang tidak terdeteksi di Selandia Baru. Kami telah memenangi pertempuran ini, tetapi kita harus tetap waspada," kata dia.

Selama beberapa hari terakhir, laporan infeksi baru di Selandia Baru berada di bawah angka 10.

Bahkan, pada Senin (27/4/2020), hanya ada satu kasus infeksi baru yang dilaporkan.

Sejak laporan pertama pada 28 Februari 2020, Selandia Baru telah mengonfirmasi kasus virus corona sebanyak 1.474 kasus dengan 19 kematian dan 1.229 pasien dinyatakan telah pulih.

Tak hanya penguncian ketat, kunci nyata negara itu dalam mengendalikan virus corona terlihat dalam pendekatan yang dilakukan, yaitu respons cepat, pengujian secara luas, dan bergantung pada sains.

Baca juga: Berhasil Tekan Penyebaran Covid-19, Selandia Baru Longgarkan Lockdown

Respons cepat

Dilansir dari CNN, Selasa (28/4/2020), Selandia Baru termasuk negara yang melakukan respons relatif cepat dalam penanganan virus corona.

Ketika Ardern mengeluarkan kebijakan wajib isolasi selama dua minggu bagi siapa pun yang memasuki negaranya pada 14 Maret 2020, Selandia Baru memiliki enam kasus infeksi.

Lima hari kemudian, ketika Arden mengeluarkan larangan orang asing memasuki negara itu pada 19 Maret 2020, ada 28 kasus yang dikonfirmasi.

Pada 23 Maret 2020, ketika Ardern mengumumkan bahwa negaranya akan dikunci, ada 102 kasus yang dikonfirmasi, dan tidak ada kematian.

"Tindakan tegas berjalan lebih cepat dan lebih awal membantu menghilangkan dampak terburuk dari virus," kata Ardern.

Alasan Selandia Baru mengambil tindakan tegas adalah ketersediaan ruang perawatan intensif yang lebih sedikit dibandingkan negara lain.

Bahkan, ketika kasus cenderung menurun, Ardern tetap memilih untuk memperpanjang penguncian tingkat empat dan paling ketat.

Baca juga: Usai Nonton Konser Rock, Seorang Pria Terinfeksi Virus Corona di Selandia Baru

Pengujian luas

Ilustrasi virus corona di Selandia Baru.Shutterstock Ilustrasi virus corona di Selandia Baru.
Menurut Ardern, Selandia Baru telah meningkatkan pengujiannya hingga 8.000 tes per hari dengan total pengujian sejauh ini mencapai 126.066 tes.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Amankah Memanaskan Kembali Teh yang Sudah Dingin?

Tren
5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com