Menurut dia, tanda bahwa pengujian di Selandia Baru bekerja adalah tingkat kepositifan tesnya.
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan baru-baru ini mengatakan, tolok ukur yang baik adalah memiliki setidaknya 10 kasus negatif untuk setiap satu kasus positif.
Tingkat kepositifan tes Selandia Baru adalah sekitar 1 persen dan menunjukkan bahwa tidak ada transmisi lokal secara luas yang tak terdeteksi.
Ardern mencatat, di negara-negara lain di seluruh dunia, setiap orang yang positif virus corona menginfeksi sekitar 2,5 orang.
Di Selandia Baru, infeksi itu turun menjadi 0,4 atau kurang dari setengah orang yang terinfeksi.
Baca juga: PM Selandia Baru Klaim Menang Pertempuran Melawan Covid-19
Seorang ahli dari Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Otago Profesor Michael Baker mengatakan, pelajaran nyata dari Selandia Baru adalah kolaborasi antara sains dan kepemimpinan yang baik.
Sepanjang periode penguncian, Ardern selalu muncul bersama Menteri Kesehatan Ashley Bloomfield di konferensi pers yang digelar secara rutin.
Ardern juga sering menyampaikan pertanyaan dari media kepadanya.
Meskipun Bloomfield adalah pelayan publik, ia memiliki spesialisasi dalam kesehatan masyarakat.
Menurut sebuah pernyataan di situs web Departemen Kesehatan, bidang minat khusus profesionalnya adalah pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
"Di Selandia Baru, telah menjadi penghubung baik antara sains yang bagus dan kepemimpinan yang cemerlang. Keduanya berjalan bersama-sama yang menurut saya sangat efektif," kata Baker.
"Saya benar-benar kecewa bahwa negara yang memiliki jauh lebih banyak sumber daya sains top dunia, seperti AS dan Inggris, tak bernasib lebih baik daripada negara seperti Selandia Baru yang memiliki sumber daya terbatas," lanjut dia.
Baca juga: Tantowi Yahya: Belum Ada WNI Terjangkit Covid-19 di Selandia Baru
Meski Selandia Baru saat ini dianggap sukses melewati krisis virus corona, negara itu masih tetap menerapkan penguncian efektif dengan sebagian besar orang masih diminta tinggal di rumah.
"(Level tiga) tidak bisa kembali ke kehidupan pra-Covid-19. Itu akan datang, tetapi belum untuk saat ini," kata Ardern.
Ardern menjelaskan, pertempuran melawan Covid-19 akan berlanjut sampai ada vaksin.
Warga negara asing masih dilarang memasuki negara itu dan isolasi wajib 14 hari di fasilitas karantina pemerintah diterapkan bagi siapa saja yang memasuki negara tersebut.
Di bawah skenario kasus terbaik, Departemen Keuangan Selandia Baru memperkirakan bahwa negara itu dapat melihat tingkat pengangguran 13 persen.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan kami memerangi dampak ekonomi dari virus dengan cara yang sama kami lakukan terhadap ancaman kesehatan. Dengan persatuan, dengan dukungan cepat, dan dengan saling menjaga," kata Ardern.
Baca juga: Virus Corona, PM Selandia Baru Umumkan Potong Gaji 20 Persen Selama 6 Bulan