Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Kini Punya Laboratorium Biohazard untuk Uji Covid-19

Kompas.com - 22/05/2020, 17:01 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membuka laboratoriumnya untuk pengujian Covid-19.

Dibukanya lab BPOM ini untuk memenuhi kebutuhan pengujian sampel Covid-19 yang masih terus meningkat sehingga dibutuhkan banyak laboratorium. 

Laboratorium Biohazard milik BPOM berada di bawah Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) Badan POM.

Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito, melalui keterangan tertulisnya, menyebutkan. kapasitas pengujian spesimen Covid-19 pada laboratorium itu mencapai 300 sampel/hari.

Laboratorium itu telah ditingkatkan kapasitasnya sesuai standar BSL-2.

Hingga 19 Mei 2020, PPPOMN telah melakukan pengujian terhadap 1.065 sampel Covid-19.

Akan tetapi, masyarakat tidak dapat meminta pengujian Covid-19 di lab BPOM secara mandiri.

"Tidak bisa. Ini harus sampel dari gugus tugas," ujar Penny kepada Kompas.com, Jumat (22/5/2020).

Penny menjelaskan, selain di PPPOMN, ada 4 laboratorium lain yang siap digunakan untuk mendukung percepatan pengujian spesimen Covid-19.

Keempatnya ada di Balai Besar/Balai POM:

  1. Gorontalo, kapasitas: 200 sampel/hari
  2. Makassar, kapasitas: 150 sampel/hari
  3. Jayapura, kapasitas: 90 sampel/hari
  4. Ambon, kapasitas: 180 sampel/hari

Laboratorium-laboratorium tersebut telah dilengkapi peralatan Real Time PCR (RT-PCR), sehingga dapat digunakan untuk melakukan pengujian Covid-19.

Penny mengatakan, BPOM terus menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan WHO dalam mendukung percepatan pengujian Covid-19.

"Harapannya, fasilitas laboratorium ini dapat berkontribusi meningkatkan jumlah deteksi per hari pasien Covid-19 di Indonesia, yang pada akhirnya dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit,” kata Penny.

Ia mengatakan, BPOM akan berupaya semaksimal mungkin membantu percepatan penanganan Covid-19.

Penny menjelaskan, laboratorium milik BPOM tak hanya digunakan untuk menguji Covid-19.

Lab ini juga dapat dimanfaatkan untuk pengujian produk lain.

Produk itu misalnya, obat dan produk biologi yang bersifat karsinogenik/mutagenik/teratogenik yang perlu fasilitas khusus, termasuk pengujian dalam rangka bioterorisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com