Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Covid-19 Berpotensi Jadi Penyakit Endemik, Mengapa?

Kompas.com - 17/05/2020, 16:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Satu hal yang juga penting dalam proses terjadinya suatu penyakit menjadi endemik adalah, apakah kekebalan yang terjadi bersifat permanen (tahan lama) atau tidak?" sebut Dicky.

Baca juga: Benarkah Virus Corona Rekayasa dan Pembuat Vaksin Diuntungkan?

Tingkat kekebalan 

Belajar dari keempat jenis virus corona yang kini menjadi endemik, Dicky mengatakan kekebalan yang dimiliki tubuh seseorang setelah berhasil pulih ternyata tidak bertahan lama dan dapat menurun seiring waktu.

Namun, memang tingkat keparahan infeksi virus yang selanjutnya tidak lebih parah dari serangan pertama.

"Ketika terserang yang kedua kalinya, oleh keempat coronavirus penyebab common cold tersebut, derajat keparahannya berkurang (dari pertama kali)," ucap dia.

Mutasi virus

Alasan lain yang memunginkan Covid-19 menjadi endemik adalah potensi adanya mutasi virus.

Mutasi virus ini menjadikan virus dengan karakteristik berbeda dinilai akan menyulitkan tubuh untuk menanganinya.

Tak hanya tubuh, para ilmuwan yang saat ini tengah bekerja keras menemukan vaksin juga akan mengalami kesulitan.

Apabila penyakit ini terus ada dan menjadi penyakit endemik, risiko yang harus dihadapi adalah kematian, khususnya pada pasien yang memiliki penyakit penyerta.

"Masalah terkait Covid jika menjadi endemik adalah potensinya yang mematikan terutama pada pasien dengan komorbiditas yang tentu saja akan lebih membahayakan dibanding coronavirus lainnya (common cold dan influenza)," papar dia.

Baca juga: Senjata Taiwan Melawan Corona: Wakil Presiden yang Ahli Epidemiologi

Akankah Covid-19 menghilang?

Keberlangsungan keberadaan virus corona baru penyebab Covid-19 menjadi pertanyaan banyak pihak, termasuk juga masyarakat awam.

Apakah virus ini dapat hilang seiring berjalannya waktu, tetap ada namun melemah, atau tetap ada beserta vaksin yang telah ditemukan?

Menjawab pertanyaan ini, Dicky mengembalikannya pada keberadaan vaksin.

"Bila vaksin berhasil (ditemukan), (Covid-19) bisa dikendalikan dan melemah, tapi bila vaksin sulit, karena mutasi virus misalnya, maka akan jadi endemik," jelas Dicky.

Namun, terlepas dari apapun itu menurutnya ada satu hal yang harus tetap dilakukan dan diperjuangkan oleh jajaran pemerintah negara-negara di dunia.

"Di luar potensi Covid jadi endemik atau tidak, kewajiban pemerintah di seluruh dunia adalah fokus pada strategi testing dan tracing, selain penguatan surveilans (pengawasan). Termasuk membuat testing makin mudah diakses dan cepat," ujarnya.

Baca juga: Viral Gambar Barang-barang Berjamur di Pusat Perbelanjaan Malaysia Setelah Tutup 2 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com