Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus Cinta Saat Corona? Psikolog Sebut Seharusnya Bersyukur

Kompas.com - 14/05/2020, 07:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pasangan kekasih akhirnya harus berpisah setelah sekian waktu lamanya menjalani hubungan jarak jauh akibat pandemi Covid-19.

Mereka tidak bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama seperti biasanya, karena adanya imbauan untuk saling menjaga keselamatan diri dan keluarga dari virus corona, dengan cara tetap tinggal di dalam rumah.

Hubungan jarak jauh ini tentu berbeda dengan hubungan Long Distance Relationship (LDR) laiinnya yang sudah terrencana dan disepakati kedua belah pihak.

Krisis kesehatan ini memaksa para pasangan, khususnya yang belum menikah harus terpisah jarak dan berhubungan hanya lewat ponsel saja.

Maka dari itu, banyak pasangan yang ternyata gagal mempertahankan hubungan dan memilih untuk berpisah.

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Baca juga: 5 Tips Bantu Mereka yang Tengah Putus Cinta di Masa Pandemi

Bersyukur jika putus cinta saat corona

Tapi, Psikolog Seksual Zoya Amirin menyebut pasangan yang hubungannya berakhir di tengah belenggu pandemi ini semestinya bersyukur, dan tidak perlu menyalahkan pasangan ataupun diri sendiri.

Putus hubungan ini, beberapa hal yang menjadi alasannya adalah jenuh atau bosan dan lama tidak bisa bertemu secara langsung.

Jika itu benar terjadi pada hubungan Anda, maka itu sudah menjadi pertanda yang jelas bahwa pasangan Anda itu bukanlah orang yang tepat untuk diajak menua bersama.

"Penyebab putus hubungannya kalau enggak ada fisik, itu enggak (tepat) berarti. Nah gimana kalau nikah, pasti ada saja situasi yang membuat kita pisah sama pasangan, apakah itu membuat kita jadi enggak sayang?" tanya Zoya, saat dihubungi Rabu (13/5/2020).

Ia mencontohkan ketika suatu hari nanti, pasangan tenyata harus pergi untuk bekerja, melanjutkan pendidikan, atau kondisi lain yang memaksa pasangan tinggal berjauhan.

Baca juga: 4 Kiat Cepat Move On Setelah Putus Cinta

"Apakah kondisi ini kita jadi bosen sama pasangan?" ujar dia. 

Kemudian, apabila ada alasan jenuh dan bosan yang muncul akibat pola komunikasi yang itu-itu saja melalui gadget, Zoya pun menyebut itu belum seberapa daripada bosannya orang berumah tangga yang jangka waktunya seumur hidup.

"Kalau misal bosen gitu-gitu aja, ya ampun mana ada sih orang enggak bosen. Nikah bakal seumur hidup loh. 'Bosen nih gue, cerai, putus,'. Ya enggak bisa gitu dong," sebut dia. 

Zoya menganggap bosan adalah hal yang sangat manusiawi. Namun bukan menjadi indikator seseorang tidak memiliki cinta dan kasih sayang.

"Mungkin kalau kita sampai bosan, bukan karena kita enggak mencintai pasangan kita, tapi enggak punya relasi lain yang sehat," kata Zoya.

Baca juga: Zumping, Istilah Baru Putus Cinta lewat Zoom Saat Physical Distancing

Hubungan yang sehat

Hubungan tidak sehat yang dimaksud adalah ketika seseorang benar-benar hanya menjalin hubungan dengan pasangan dan tidak memiliki relasi dengan orang lain, bahkan dirinya sendiri.

"Orang yang sehat harus punya relasi sehat dengan teman-temannya, dengan kegiatan yang membuatnya merasa sebagai individu yang berguna, lalu sama pasangannya. Pasangan itu kan bagian dari hidup dia, bukan seluruhnya," jelas Zoya.

Jika seseorang menjadikan pasangan adalah segalanya, maka di situlah bosan dan jenuh akan tercipta.

Baca juga: Putus Cinta, Natasha Wilona Ungkap Hubungannya dengan Verrell Bramasta Saat Ini

Bagaimana tidak, di masa pandemi seperti ini kegiatan kita semakin terbatas, tidak pergi ke kantor, tidak berangkat ke sekolah, dan sebagainya.

"Itu yang membuat orang jadi sumpek dan bosen, karena mereka enggak punya pembagian waktu. Semua buat pasangan, semua buat pasangan, giliran kayak gini nih 24/7 literally," ujar dia.

Satu hal terakhir yang juga ditekankan oleh Zoya, ketika saat ini sudah putus, jangan mudah untuk kembali ke hubungan yang sama setelah pandemi berakhir.

Kembali menjalin asmara boleh saja, tapi pelajari dulu apa yang menjadi masalah pada saat ini. Dengan begitu, hubungan dengan pasangan akan bisa tetap bertahan ketika suatu hari nanti terdapat hambatan sejenis yang muncul dalam bentuk lain.

Baca juga: Putus, Maudy Ayunda dan Arsyah Rasyid Kompak Hapus Foto Berdua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com