Anak-anak kita akan menjadi generasi yang berbeda. Anak-anak kita akan lebih tangguh karena mendapatkan kecakapan mengelola kebosanan dan belajar setia sejak dini.
Sebagai orangtua, mungkin sudah tidak terhitung jumlahnya kita dapati pertanyaan anak-anak kita yang muncul dari rasa bosan.
Kapan virus corona akan berakhir? Kapan sekolah lagi lagi? Kapan bisa main sama teman-teman lagi?
Dalam ketidakpastian yang tinggi, sulit menjawab petanyaan-pertanyaan itu. Mengelola ekspektasi anak dengan mengajak mereka menyiasati kebosanan bisa jadi pilihan meskipun tidak selalu mudah dilakukan.
Pesan Warga Kelapa Gading
Kita percaya, sesuatu yang tidak mudah dilakukan bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Untuk kepercayaan ini, saya mendapat pembelajaran dan keyakinan dari warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu.
Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, atas persetujuan Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 10 April 2020. Sebagai bentuk tanggung jawab atas pembatasan sosial ini, pemerintah memberi bantuan sosial.
Dengan dana dari APBD DKI Jakarta, 1,2 juta keluarga di Jakarta didata sebagai penerima bantuan sosial tahap pertama.
Bantuan sosial berisi beras 5 kilogram, minyak goreng satu wadah, sarden dua kaleng, biskuit dua bungkus, masker kain dua buah dan sabun mandi dua batang.
Saat bantuan sosial hendak dibagikan di RW 07, Kelurahan Kelapa Gading Barat, sekitar 20 warga yang masuk dalam data ketegori miskin dan rentan miskin berterima kasih dan mengembalikan. Alasannya, banyak warga lain yang lebih membutuhkan bantuan.
Kepada Ketua RW 07 M Harmawan, warga mengalihkan bantuan sosial tersebut. Dalam situasi yang sulit juga, warga mengalihkan haknya mendapat bantuan sosial kepada sesama mereka yang lebih membutuhkan.
Sikap mulia yang bersumber dari pengenalan diri dan pengenalan sesama yang ada di sekitar. Bantuan sosial yang diterima ada yg langsung diberikan kepada mereka yang membutuhkan, ada yang mengembalikan ke PD Pasar Jaya sebagai pihak pembagi untuk dialihkan.
Umumnya, dalam situasi sulit dan penuh ketidakpastian, kita cenderung mencari aman sendiri-sendiri. Banyak contoh tentang hal ini. Namun, hal ini tidak terjadi di antara warga RW 07, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
Kisah-kisah kesetiakawanan dan solidaritas rakyat biasa di tengah situasi sulit dan tidak pasti banyak hadir di sekitar kita.