Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halim Mahfudz

Dosen dan praktisi komunikasi strategis yang sekarang menjadi pengasuh pondok pesantren Seblak di Jombang, Jawa Timur.

Takut kepada Tuhan dengan Benar di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 12/04/2020, 10:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mereka menunjukkan profesionalisme, pengabdian dengan mempertaruhkan nyawa mereka ada di barisan paling depan berhadapan dengan ODP dan PDP.

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, hingga 4 April lalu, PB IDI mencatat 18 dokter dan 6 dokter gigi meninggal (saya berdoa mereka syahid) terkait Covid19. Pada 6 April 2 orang dokter lagi meninggal terkait Covid19.

Lebih takut kepada Tuhan

Lepas dari fakta dan angka-angka terkait Covid19, ada orang yang tetap atau ingin menyelenggarakan acara terutama acara keagamaan dengan kehadiran banyak orang.

Salat Jumat salah satu contohnya, dan salat tarawih nanti di bulan Ramadlan.

Mereka berdalih bahwa mereka lebih takut pada Tuhan daripada pada penyakit. Atau dengan argumen sederhana, wong orang mau salat Jumat kok enggak boleh!

Menurut mereka, orang bisa sakit dan meninggal karena apa saja, termasuk karena sakit dan karena Covid19. Subhanallah!

Lalu, jika Covid19 tersebar di kawasan mereka akibat acara yang menghadirkan banyak warga, siapa yang bertanggungjawab?

Jika ada yang positif ODP atau PDP, siapa yang bertanggungjawab?

Siapa yang siap mendampingi dan merawat? Siapa yang bersedia berbagi kesedihan jika ada warga yang meninggal akibat Covid19 sedang mereka menjadi takut tertular?

Islam adalah agama rahmatan lil alamin, agama rahmat dan karunia bagi umat manusia. Agama dengan nilai kasih sayang dan saling membantu dan melindungi sesama manusia.

Harusnya kita lebih takut kepada Tuhan karena tidak melindungi keluarga, kerabat, tetangga dan warga kampung sehingga mereka diterpa penyakit, menderita kesehatan dan ekonomi, dan meninggal.

Ini wujud ibadah nyata.

Kita mohon ampun Tuhan. Saya tidak menjalankan ibadah lain karena situasi yang tidak memungkinkan. Tuhan Maha Pengampun, Rahman dan Rahim.

Tetapi kita mungkin tidak diampuni keluarga, kerabat, tetangga dan warga kampung jika mereka ditimpa kesedihan, apalagi jika ada yang kehilangan salah satu keluarga mereka karena kita teledor, abai pada penjagaan diri, dan abai aturan dan anjuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Cara Menaikkan Trombosit bagi Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com