Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2020, 06:40 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya menghentikan atau menekan laju penyebaran dan penularan virus corona membutuhkan kerja sama semua pihak, terutama masyarakat.

Masyarakat diimbau untuk mengikuti panduan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah terkait langkah pencegahan penularan virus corona.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, mengingatkan, ada 5 hal yang bisa dilakukan semua warga untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.

Apa saja 5 hal itu?

1. Cuci tangan

Ilustrasi cuci tangan untuk tetap menjaga kebersihan. SHUTTERSTOCK/MARIDAV Ilustrasi cuci tangan untuk tetap menjaga kebersihan.
Para ahli mengingatkan agar masyarakat rajin mencuci tangan. Mengapa? Penularan virus corona salah satunya karena menghirup langsung percikan batuk atau napas mereka yang terinfeksi.

Kita juga bisa tertular karena menyentuh permukaan benda yang di atasnya terdapat percikan (cairan) dari batuk orang yang terinfeksi atau membawa (carrier) virus corona.

Menurut sejumlah studi, virus corona bisa bertahan di permukaan benda selama beberapa jam hingga beberapa hari.

Oleh karena itu, sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir dianggap sebagai langkah pencegahan yang penting.

Jika bepergian, bawalah hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen untuk membersihkan tangan Anda.

Dikutip dari covid19.go.id, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan soal cuci tangan:

  • Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik
  • Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, tempat kerja, atau sekolah, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.

Lebih jauh mengenai cara mencuci tangan yang benar bisa dibaca dalam berita berikut ini:
Panduan Mencegah Virus Corona, Cara Cuci Tangan yang Benar

2. Menutup mulut saat batuk

Ilustrasi orang batuk. Dok. Shutterstock Ilustrasi orang batuk.
Gunakan masker jika sedang batuk, dan tutup mulut Anda saat batuk atau bersin. Jika Anda tengah tak menggunakan masker, tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin.

Selengkapnya, berikut etika saat batuk dan bersin:

  • Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau sapu tangan
  • Jika tidak ada tisu, gunakan bagian dalam lengan baju Anda
  • Segera buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah
  • Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih. Atau, gunakan pencuci tangan berbasis alkohol
  • Gunakan masker

Baca juga: Etika Batuk yang Harus Dilakukan Demi Mencegah Penularan Virus

3. Jangan sering menyentuh wajah

Ilustrasi menyentuh wajahshutterstock Ilustrasi menyentuh wajah
Hindari atau jangan sering menyentuh wajah. Mengapa? Alasannya, mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk virus.

Oleh karena itu, memastikan tangan Anda bersih dengan sering mencuci tangan penting untuk mencegah penularan virus ini.

Jika Anda secara tak sadar menyentuh wajah, pastikan tangan Anda bersih.

Baca juga: 3 Cara Hentikan Kebiasaan Sentuh Wajah Agar Tak Mudah Terinfeksi Virus

4. Jaga jarak aman

Penerapan social distancing di dalam kereta MRT Jakarta, Senin (23/3/2020)Dokumentasi Istimewa Penerapan social distancing di dalam kereta MRT Jakarta, Senin (23/3/2020)
Physical distancing atau menjaga jarak fisik. Ketika berada di sebuah tempat, jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.

Jaga juga jarak dengan orang yang sakit. Terkait dengan imbauan jaga jarak ini, masyarakat diminta tidak menghadiri acara atau pertemuan yang dihadiri oleh orang dalam jumlah besar.

Bahkan, saat ini telah dilarang berkerumun dan mengadakan acara yang dihadiri oleh banyak orang. 

Hal ini merupakan bagian untuk memutus mata rantai penularan virus corona.

Baca juga: Tekan Penyebaran Corona, Seberapa Efektif Physical Distancing dan Harus Sampai Kapan?

5. Di rumah saja

ilustrasi working from home yang merupakan salah satu implementasi dari imbauan social distancing.FREEPIK/TIRACHARDZ ilustrasi working from home yang merupakan salah satu implementasi dari imbauan social distancing.
Semua orang diimbau untuk berdiam diri di rumah saja. Hal ini akan mengurangi kontak dengan orang lain di luar mereka yang tinggal serumah.

Cara ini dianggap efektif untuk mengurangi potensi penyebaran.

Oleh karena itu, sejak 3 pekan terakhir, para pekerja sebagian besar sudah bekerja dari rumah. Demikian juga para siswa yang belajar di rumah.

Jangan ke luar rumah jika tak ada kepentingan mendesak, seperti membeli bahan pangan dan obat-obatan.

Berikut sejumlah panduan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19:

  • Hindari pertemuan besar (lebih dari 10 orang).
  • Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan. Jika memiliki anggota keluarga atau rekan yang dirawat di rumah sakit, batasi pengunjung. Terutama jika mereka anak-anak atau kelompok risiko tinggi (lanjut usia dan orang dengan penyakit yang dapat memperberat, misalnya gangguan jantung, diabetes dan penyakit kronis lainnya).
  • Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap di rumah. Hindari pertemuan atau kegiatan lain yang dapat membuatnya terpapar virus, termasuk melakukan perjalanan.
  • Beri dukungan kepada anggota keluarga (yang tidak tinggal di rumah Anda) maupun tetangga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung, misalnya melalui telepon ataupun Whatsapp. 
  • Ikuti perkembangan informasi karena situasi dapat berubah dengan cepat sesuai perkembangan penyakit dan penyebarannya.

Baca juga: Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Selama di Rumah Saja

Tak kalah penting, jaga kondisi tubuh agar memiliki imunitas yang baik. Imunitas tubuh menjadi salah satu kunci untuk melawan virus corona.

Selain itu, pahami gejala terinfeksi virus corona sehingga Anda bisa mengambil tindakan apa yang perlu dilakukan.

Berbagai informasi seputar virus corona bisa Anda dapatkan melalui Topik Khusus Kompas.com berikut ini:

Informasi mengenai rumah sakit rujukan dan nomor kontak di seluruh Indonesia terkait penanganan virus corona bisa Anda dapatkan melalui lipsus berikut ini":

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Batuk, Pilek, Alergi, dan Gejala Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com