KOMPAS.com - Wabah virus corona telah menimbulkan kekhawatiran di dunia sejak akhir 2019 hingga saat ini.
Ratusan negara mengonfirmasi kasus positif Covid-19 yang disebabkan virus jenis baru SARS-CoV2.
Angka infeksi dan kematian di banyak negara terus mengalami peningkatan, di tengah krisis yang dihadapi oleh para petugas.
Indonesia yang melaporkan kasus pertamanya pada 2 Maret 2020, masih terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penularan virus corona.
Deteksi dini dan memahami berbagai informasi virus corona diyakini menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus secara luas.
Sebagai langkah antisipasi, apa yang harus dilakukan ketika diri sendiri atau orang terdekat mengalami gejala-gejala virus corona atau bahkan telah dinyatakan positif Covid-19?
Baca juga: Langkah yang Harus Dilakukan jika Merasakan Ciri-ciri Terinfeksi Virus Corona
Dilansir dari New York Times, berikut beberapa hal yang perlu diketahui jika seseorang atau orang terdekat positif terinfeksi virus corona:
Hal pertama yang harus dipahami adalah tak semua orang bisa mendapat tes Covid-19.
Bahkan, di Amerika Serikat, banyak orang frustrasi karena tak bisa melakukan pengujian untuk mempertimbangkan pengisolasian diri.
Berdasarkan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, ada beberapa hal yang dilakukan ketika Anda atau orang terdekat merasa tidak sehat.
Jika merasa sakit dengan kriteria demam 38 derajat celcius dan batuk atau pilek, maka diimbau untuk beristirahat yang cukup dan bila perlu minum obat.
Apabila keluhan berlanjut atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), maka diharapkan untuk segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Nantinya, petugas kesehatan di fasyankes yang akan menentukan apakah Anda memenuhi kriteria suspek Covid-19 atau tidak.
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Pasien yang memiliki risiko tinggi harus berkonsultasi dengan dokter segera setelah memiliki gejala.
Seorang dokter yang mengetahui kondisi Anda akan memberitahu Anda tentang bagaimana dan kapan harus mencari perawatan.
Mereka yang memiliki risiko tinggi adalah orang tua, penderita asma atau penyakit paru-paru, atau riwayat radang paru-paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, sistem kekebalan tubuh yang terganggu karena penyakit atau terapi obat, atau seseorang yang baru saja dirawat karena kanker.
Baca juga: SERIAL INFOGRAFIK VIRUS CORONA: Siapa Saja yang Berpotensi Terinfeksi Covid-19
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan, gejala-gejala berikut mengharuskan Anda untuk mencari perawatan darurat:
Sejumlah kasus positif virus corona dianggap tak perlu menjalani perawatan di rumah sakit dan hanya mengisolasi diri di rumah.
Biasanya, kasus semacam itu terjadi pada seorang pasien yang memiliki gejala ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Merawat seseorang dengan gejala Covid-19 dari ringan sampai sedang mirip dengan merawat seseorang yang terkena flu.
Beri mereka perawatan pendukung, memastikannya cukup asupan cairan, dan minta mereka mengukur suhu mereka secara teratur.
Jika ia merasakan sakit keras atau lemah sehingga tidak bisa makan, minum atau pergi ke kamar mandi, maka segera hubungi dokter.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala
Pasien harus diisolasi di ruang terpisah tanpa atau minimal kontak dengan anggota rumah tangga lainnya.
Selain itu, pasien tersebut juga harus menggunakan kamar mandi terpisah jika memungkinkan.
Baik pasien atau anggota keluarga lainnya harus menggunakan masker ketika sedang melakukan kontak.
Jika pasien dapat diisolasi di rumah, Anda harus berusaha mengurangi pembersihan di kamarnya sebanyak mungkin untuk menghindari kontak yang tidak perlu.
CDC merekomendasikan untuk menyediakan peralatan pembersih, seperti tisu, handuk kertas, dan desinfektan untuk kamar tidur dan kamar mandi pasien.
Jika anggota keluarga harus berbagi kamar mandi, pasien harus melakukan yang terbaik untuk membersihkan dan mendisinfeksi setelah digunakan.
Jika Anda berbagi ruang dengan pasien, Anda harus mengenakan sarung tangan dan melakukan disinfektan kenop pintu, sakelar lampu, keran, toilet, dan area sentuh lainnya yang telah digunakan pasien.
Baca juga: Pasien Muda Ceritakan Gejala Saat Positif Corona: Demam, Pilek hingga Kehilangan Indera Penciuman
Pasien yang dirawat di rumah sakit biasanya akan diperbolehkan kembali ke rumah setelah dua tes negatif selama dua kali 24 jam.
Akan tetapi, kurangnya alat tes membuat banyak pasien yang pulih tanpa menerima tes lanjutan untuk memastikan apakah mereka masih bisa menularkan virus.
WHO merekomendasikan bahwa pasien mengisolasi diri selama 14 hari setelah gejala hilang.
Karantina ditujukan bagi siapa pun yang tidak memiliki gejala, tetapi memiliki kontak dengan seseorang yang kemudian dinyatakan positif.
Karantina berarti tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain, termasuk anggota keluarga untuk periode karantina selama 14 hari.
Seseorang yang melakukan karantina sendiri harus tidur di ruang terpisah dari anggota keluarga.
Baca juga: Ahli Lakukan Analisis tentang Virus Corona pada Bayi, Ibu Hamil dan Pasien Usai Karantina