Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Harus Dilakukan jika Diri Sendiri atau Orang Terdekat Positif Terinfeksi Virus Corona?

Ratusan negara mengonfirmasi kasus positif Covid-19 yang disebabkan virus jenis baru SARS-CoV2.

Angka infeksi dan kematian di banyak negara terus mengalami peningkatan, di tengah krisis yang dihadapi oleh para petugas.

Indonesia yang melaporkan kasus pertamanya pada 2 Maret 2020, masih terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penularan virus corona. 

Deteksi dini dan memahami berbagai informasi virus corona diyakini menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus secara luas.

Sebagai langkah antisipasi, apa yang harus dilakukan ketika diri sendiri atau orang terdekat mengalami gejala-gejala virus corona atau bahkan telah dinyatakan positif Covid-19?

Dilansir dari New York Times, berikut beberapa hal yang perlu diketahui jika seseorang atau orang terdekat positif terinfeksi virus corona:

Bagaimana caranya melakukan tes?

Hal pertama yang harus dipahami adalah tak semua orang bisa mendapat tes Covid-19.

Bahkan, di Amerika Serikat, banyak orang frustrasi karena tak bisa melakukan pengujian untuk mempertimbangkan pengisolasian diri.

Berdasarkan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, ada beberapa hal yang dilakukan ketika Anda atau orang terdekat merasa tidak sehat.

Jika merasa sakit dengan kriteria demam 38 derajat celcius dan batuk atau pilek, maka diimbau untuk beristirahat yang cukup dan bila perlu minum obat.

Apabila keluhan berlanjut atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), maka diharapkan untuk segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Nantinya, petugas kesehatan di fasyankes yang akan menentukan apakah Anda memenuhi kriteria suspek Covid-19 atau tidak.

Seorang dokter yang mengetahui kondisi Anda akan memberitahu Anda tentang bagaimana dan kapan harus mencari perawatan.

Mereka yang memiliki risiko tinggi adalah orang tua, penderita asma atau penyakit paru-paru, atau riwayat radang paru-paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, sistem kekebalan tubuh yang terganggu karena penyakit atau terapi obat, atau seseorang yang baru saja dirawat karena kanker.

Apa saja gejala potensial yang harus segera ditangani?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan, gejala-gejala berikut mengharuskan Anda untuk mencari perawatan darurat:

  • Sulit bernapas
  • Nyeri atau tekanan di dada
  • Merasakan kebingungan
  • Bibir atau wajah kebiru-biruan

Bagaimana seharusnya kita merawat orang terdekat yang memiliki gejala atau telah dinyatakan positif terkena virus?

Sejumlah kasus positif virus corona dianggap tak perlu menjalani perawatan di rumah sakit dan hanya mengisolasi diri di rumah.

Biasanya, kasus semacam itu terjadi pada seorang pasien yang memiliki gejala ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Merawat seseorang dengan gejala Covid-19 dari ringan sampai sedang mirip dengan merawat seseorang yang terkena flu.

Beri mereka perawatan pendukung, memastikannya cukup asupan cairan, dan minta mereka mengukur suhu mereka secara teratur.

Jika ia merasakan sakit keras atau lemah sehingga tidak bisa makan, minum atau pergi ke kamar mandi, maka segera hubungi dokter.

Selain itu, pasien tersebut juga harus menggunakan kamar mandi terpisah jika memungkinkan.

Baik pasien atau anggota keluarga lainnya harus menggunakan masker ketika sedang melakukan kontak.

Bagaimana cara membersihkan rumah ketika anggota keluarga saya positif?

Jika pasien dapat diisolasi di rumah, Anda harus berusaha mengurangi pembersihan di kamarnya sebanyak mungkin untuk menghindari kontak yang tidak perlu.

CDC merekomendasikan untuk menyediakan peralatan pembersih, seperti tisu, handuk kertas, dan desinfektan untuk kamar tidur dan kamar mandi pasien.

Jika anggota keluarga harus berbagi kamar mandi, pasien harus melakukan yang terbaik untuk membersihkan dan mendisinfeksi setelah digunakan.

Jika Anda berbagi ruang dengan pasien, Anda harus mengenakan sarung tangan dan melakukan disinfektan kenop pintu, sakelar lampu, keran, toilet, dan area sentuh lainnya yang telah digunakan pasien.

Kapan isolasi rumah berakhir?

Pasien yang dirawat di rumah sakit biasanya akan diperbolehkan kembali ke rumah setelah dua tes negatif selama dua kali 24 jam.

Akan tetapi, kurangnya alat tes membuat banyak pasien yang pulih tanpa menerima tes lanjutan untuk memastikan apakah mereka masih bisa menularkan virus.

WHO merekomendasikan bahwa pasien mengisolasi diri selama 14 hari setelah gejala hilang.

Siapa yang perlu melakukan karantina mandiri?

Karantina ditujukan bagi siapa pun yang tidak memiliki gejala, tetapi memiliki kontak dengan seseorang yang kemudian dinyatakan positif.

Karantina berarti tinggal di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain, termasuk anggota keluarga untuk periode karantina selama 14 hari.

Seseorang yang melakukan karantina sendiri harus tidur di ruang terpisah dari anggota keluarga.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/27/061300865/apa-yang-harus-dilakukan-jika-diri-sendiri-atau-orang-terdekat-positif

Terkini Lainnya

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke