Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Serangan Bom di Kereta Guncang Madrid, 193 Orang Tewas, Ribuan Luka-luka

Kompas.com - 11/03/2020, 09:59 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Hari ini, 16 tahun yang lalu, tepatnya pada 11 Maret 2004, serangan bom di kereta guncang Madrid, Spanyol.

Bom meledak dari dalam kereta di tiga statiun area Madrid saat jam sibuk di pagi hari.

Ketiga stasiun tersebut antara lain Stasiun Atocha Madrid, Stasiun El Poso del Tio Raimundo dan Santa Eugenia.

Dilansir dari History, sebanyak 193 orang tewas dan hampir 2.000 orang lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut.

Adapun korban jiwa berasal dari beberapa negara, di antaranya Spanyol, Rumania, Kuba, Chili, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Guinea Bissau, Honduras, Maroko, Peru, dan Polandia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gedung WTC Dibom, 6 Meninggal, 1.000 Lainnya Luka-luka

Diledakkan via ponsel

Bom-bom tersebut kemudian diidentifikasi telah diledakkan melalui telepon selular.

Di lokasi ledakan, para petugas berupaya menyelamatkan para penumpang maupun calon penumpang yang tewas dan terluka, sementara warga lainnya menonton dengan tatapan ketakutan.

Banyak di antara mereka yang bajunya berlumuran darah maupun compang-camping.

Kondisi gerbong kereta api yang meledak sungguh mengenaskan. Badan gerbong ringsek dan hangus, ceceran darah dan potongan tubuh bercampur dengan puing-puing.

Selain itu, serangan bom tersebut juga dinilai yang paling mematikan terhadap warga sipil di Eropa sejak pengeboman pesawat Lockerbie 1988.

Awalnya, Pemerintah Spanyol menuduh bom-bom tersebut adalah "karya" dari kelompok militan separatis bersenjata Basque (Euskadia Ta Askatasuna (ETA).

ETA sendiri telah menuntut kemerdekaan dengan aksi kekerasan selama tiga. Tuduhan itu dibantah pimpinan ETA, Batasuna, dan menuduh "kelompok perlawanan Arab" di balik peledakan.

Harian Kompas (13/3/2004) menyebut, pada sebulan sebelum kejadian, pihak keamanan Spanyol menahan dua orang anggota ETA saat membawa truk di timur Madrid.

Menteri Dalam Negeri Angel Acebes mengatakan pada saat ditangkap, truk tersebut mengangkut bahan peledak seberat 500 kilogram dan 30 kilogram dinamit yang akan digunakan dalam beberapa hari mendatang di ibu kota Spanyol, Madrid.

Baca juga: Viral Diduga Bom Rakitan Palsu di Sulsel Dibuat oleh Pelajar SMP, Ini Faktanya

Pelaku lain

Kendati demikian, pihaknya tidak menampik kemungkinan adanya "dalang" lain dari pengeboman tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com