Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Seberapa Tangguh Siaga Corona di Indonesia?

Kompas.com - 09/03/2020, 09:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Di Pusat Kendali Operasi Nomor Darurat 112, saya melihat bagaimana masyarakat menelepon, menanyakan, dan mengungkapkan kekhawatirannya.

Layar terpampang di depan para operator penerima telepon. Ada belasan orang siaga, hampir seluruhnya perempuan. Mereka dengan sabar dan tangguh menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat.

Ada yang saya dengarkan beberapa kali mendapat pertanyaan yang sama terkait Virus Corona. Padahal sang penelepon tidak dikategorikan sebagai orang dengan risiko, namun tetap saja ia beberapa kali bertanya tentang hal yang sama.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menjelaskan, para operator akan melakukan profiling terhadap para penelepon. Setiap profil akan diarahkan pada prosedur yang khusus.

Pertama adalah penelepon yang dikategorikan memiliki risiko yaitu dia yang dalam waktu kurang dari 14 hari baru kembali dari negara yang sudah terjangkit Virus Corona atau pernah kontak langsung dengan pasien yang kini dinyatakan positif corona, kata,

Mereka akan diarahkan untuk datang ke sejumlah Rumah Sakit rujukan utama kasus Corona, yaitu RSPI Sulianto Saroso, RSUP Persahabatan, RS Fatmawati, dan sejumlah RSUD di Jakarta.

Kedua adalah orang yang mengalami batuk, pilek, demam lebih dari 3 hari tapi tidak memiliki catatan kembali dari luar negeri atau kontak dengan orang yang belakangan dinyatakan positif terinfeksi Corona.

Mereka dalam kategori dua ini tidak memiliki risiko terjangkit Corona. Oleh karena itu, kepada mereka disampaikan tidak perlu khawatir dan tetap disarankan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

RSUP Persabahatan

Dari pusat informasi darurat, saya bergerak menuju RSUP Persahabatan. Di rumah sakit ini alur pelayanan sudah tertata rapi. Setiap petugas di seluruh pintu masuk sudah dibekali informasi.

Jika ada orang yang bertanya, mereka akan melakukan prosedur yang sama seperti yang dilakukan operator 112.

Direktur Utama RSUP Persahabatan Dr Rita Rogayah Sp.P(K) menjelaskan, ada dua faktor risiko orang terjangkit virus ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com