Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajin Olahraga tapi Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 18/02/2020, 18:46 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meninggalnya aktor berkewarganegraan Malaysia, Ashraf Sinclair Senin (18/2/2020) pagi mengejutkan banyak pihak.

Pasalnya, serangan jantung yang menyebabkan suami dari Bunga Citra Lestari meninggal itu di luar dugaan. Apalagi melihat sosok Ashraf yang dikenal gemar berolahraga dan dinilai memiliki gaya hidup sehat.

Misalnya Ashraf yang kerap membagikan potretnya mengunjungi studio gym, berenang, dan golf, melalui akun Instagramnya @ashrafsinclair.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ashraf Sinclair Official (@ashrafsinclair) pada 27 Nov 2016 jam 11:11 PST

Lalu mengapa orang yang dikenal kerap berolahraga dan beraktivitas fisik masih dapat terkena serangan jantung?

Baca juga: Penjelasan Serangan Jantung Mulai Banyak Menyerang Usia Muda

Pre-participation screening

Menjawab pertanyaan tersebut, Kompas.com menghubungi Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pusat Jantung Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Harkit, Sp.JP(K).

Menurut dr. Yoga, salah satu hal yang bisa saja menjadi penyebab mengapa seorang yang rajin berolahraga mengalami serangan jantung fatal adalah kelalaian mereka melakukan pre-participation screening.

"Sebetulnya gini, karena mereka sebelumnya tidak melakukan Pre-participation screening, jadi screening kesehatan sebelum melakukan aktivitas fisik olahraga atau kompetisi olahraga," kata dr. Yoga, Selasa (18/2/2020) siang.

"Itu penting untuk dilakukan, karena kita merasa sehat dengan rajin olahraga itu kan belum tentu kita sehat dalam konteks yang sebenarnya," lanjutnya.

Dalam pemeriksaan awal itu, banyak hal akan dilakukan, salah satunya mengecek kesehatan jantung melalui elektrokardiogram (EKG).

Yoga menyebut, apabila kondisi tidak sehat namun dipaksakan tetap melakukan aktivitas olahraga justru bisa memicu akibat yang fatal.

"Kalau dia selama ini status kesehatannya critical, kemudian dibawa olahraga seperti itu, bisa memicu serangan (jantung)," ucap dia.

Apalagi menurutnya, seringkali penyakit jantung dimiliki seseorang tanpa terdeteksi sejak awal.

"Pada dasarnya mereka tidak tahu bahwa sebetulnya mereka sudah punya penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya," ujarnya.

Karena itu Yoga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh jika dinilai rentan terkena penyakit jantung. 

Baca juga: Media Malaysia Juga Ramai Beritakan Meninggalnya Suami BCL, Ashraf Sinclair

Riwayat keluarga dan gaya hidup

Ia menjelaskan, salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung adalah adanya riwayat keluarga yang menderita sakit serupa. Namun, itu bukan satu-satunya indikator.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Tren
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com