Pada hari Jumat (14/2/2020), terungkap bahwa 1.716 petugas layanan kesehatan di seluruh negeri telah terinfeksi oleh virus, enam di antaranya telah meninggal, menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).
Hampir 90 persen (87,5 persen) petugas medis tersebut berasal dari provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya.
Petugas kesehatan telah lama menghadapi risiko infeksi yang tinggi selama wabah besar, termasuk epidemi sindrom pernafasan akut (SARS) yang melanda Tiongkok dari akhir tahun 2002 hingga 2003.
Di Wuhan, pusat wabah virus corona, risiko itu sekarang diperburuk oleh kekurangan sumber daya medis untuk mengatasi masuknya pasien, serta peringatan pemerintah yang terlambat akan tingginya tingkat infeksi.
Di Wuhan saja, 1.102 pekerja medis telah terinfeksi, terhitung 73 persen dari infeksi di provinsi tersebut dan 64 persen secara nasional.
Kota berpenduduk 11 juta orang ini memiliki 398 rumah sakit dan hampir 6.000 klinik komunitas.
Namun, Komisi Kesehatan Kota Wuhan telah menunjuk sembilan rumah sakit untuk mengobati kasus virus corona, serta 61 rumah sakit tambahan yang klinik rawat jalannya akan menerima pasien dengan demam sebagai gejala umum dari penyakit seperti pneumonia.
Di beberapa rumah sakit yang ditunjuk ini, perbandingan jumlah staf medis yang terinfeksi dibandingkan dengan pasien cukup signifikan.
Sebagai contoh, di Rumah Sakit Zhongnan, salah satu dari 61 rumah sakit yang menangani kasus virus corona, terdapat 40 petugas kesehatan telah terinfeksi.
Terhitung hampir 30 persen dari 138 pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit dari 1 hingga 28 Januari, menurut sebuah makalah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association pekan lalu.
Baca juga: Cerita Mahasiswa yang Dikarantina di Maluku, Selalu Terbayang Virus Corona
Peng Zhiyong, Direktur Pengobatan Akut di Rumah Sakit Zhongnan yang ikut menulis makalah itu, mengatakan kepada majalah berita investigasi China, Caixin bahwa "rasionya sudah sangat kecil dibandingkan dengan rumah sakit lain."
Di Rumah Sakit No.7 Wuhan, yang lain dari 61 fasilitas, dua pertiga dari staf ICU terinfeksi karena kekurangan sumber daya medis, kata Peng, mengutip wakil direkturnya yang dikirim untuk membantu rumah sakit itu, menurut laporan itu.
Pemerintah Wuhan telah mengakui kekurangan pasokan medis, seperti masker pernapasan khusus N95, kacamata dan pakaian pelindung.
Rumah sakit di seluruh Wuhan telah meminta bantuan berulang kali di media sosial, menyerukan lebih banyak sumbangan dari alat pelindung, yang sangat penting dalam melindungi staf garis depan agar tidak tertular virus dari pasien.
Di Weibo, sebuah pos oleh People's Daily yang dikelola pemerintah menunjukkan tenaga medis di rumah sakit Wuhan membuat peralatan pelindung dari kantong sampah plastik.