KOMPAS.com - Logo baru yang dimiliki Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemen Parekraf) menuai banyak kontroversi di media sosial, khususnya Twitter.
Banyak warganet yang mempertanyakan mengapa logo Kementerian yang membawahi bidang yang lekat dengan budaya dan kesenian justru sangat kaku.
Logo ini berlatar belakang biru tua dengan gambar dan tulisan didominasi warna emas. Logo baru kementerian hasil gabungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Bekraf).
Salah satu akun bernama @RingSatoe menyebut logo berbentuk lingkaran dengan burung Garuda di tengahnya justru lebih mirip dengan logo lembaga militer Amerika Serikat.
Logo baru kemenparekraf/baparekraf @Parekraf_RI @Kemenpar_RI @BekrafID | logo barunya terlalu serius. Ala-ala logo militer gitu. Coba bandingkan dng logo kementrian negara lain.
Kangen logo Bekraf yang lama dan keren banget.
cc @aganharahap @kdri @ndorokakung @dzofar pic.twitter.com/kw7FX06UdJ
— Ring Satoe™ (@RingSatoe) January 12, 2020
Ada pula yang menyebutnya menyerupai logo salah satu kubu politik saat Pemilihan Presiden 2019 lalu. Yakni tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Badan Pemenangan Nasional (BPN).
Logo @Kemenpar_RI dan Kabarekraf mirip logo lain yg sudah ada? Gimana ini pak @wishnutama ? pic.twitter.com/i3T81ORvxJ
— Teguh Imam Suryadi (@TeguhImamSuryaD) January 14, 2020
Namun, ada juga akun yang mencoba memberikan penjelasannya terkait fungsi logo yang bisa digunakan untuk keperluan branding institusi di lingkungan eksternal bisa juga untuk keperluan resmi.
Salah satunya adalah akun @AuditorYeah yang memberikan contoh logo lama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang lama dan yang baru.
Keduanya masih sama-sama dipakai, namun dalam kapasitas yang berlainan.
"Itu logo bukan mewakili kementeriannya. Hanya untuk keperluan branding.
Tolong ga usa dipaksakan logika yg sengaja disesatkan. Pemilik Tweet ini tidak memberikan informasi yg utuh untuk ditangkap pembacanya," tulisnya menanggapi akun @arievrahman yang juga menyorot logo baru Kemenparekraf.
Logo kemenpar sebagai institusi pemerintah dan logo yg dikeluarkan kemepar untuk keperluan branding Indonesia juga berbeda kok pic.twitter.com/YDYbrozBvu
— Auditor Yeah (@auditorYeah) January 14, 2020
Banyaknya pro-kontra yang mengiringi logo baru Kementerian yang dipimpinnya, Wishnutama Kusubandio memberikan penjelasan. Terutama alasan penggunaan lambang Garuda, padi, dan kapas di logo tersebut.
Dikutip dari Antara, Wishnutama menyebut, penggunaan logo itu akan diperuntukkan pada hal-hal yang bersifat resmi.
"Sambil menunggu logo 'nation branding' dirilis pada Agustus 2020, untuk kepentingan resmi kami gunakan logo Garuda Pancasila itu. Lalu, untuk kepentingan branding atau promosi kami akan menggunakan logo 'nation branding' yang baru yang masih dalam proses," kata dia, Rabu (15/1/2020).
Baca juga: Bekraf Dilebur Lagi ke Kemenpar, Dipimpin Wishnutama
Sementara, logo baru yang masih dalam tahap pembuatan itu akan digunakan untuk kepentingan pemasaran.
"Nanti untuk pariwisata, untuk kepentingan promosi, kreatif itu akan menggunakan logo 'nation branding' biar tidak rancu," jelasnya.