Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleksnya Gunung Taal di Filipina, Gunung Bayi yang Berbahaya

Kompas.com - 15/01/2020, 06:30 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber BBC

Ia menambahkan, ada pula risiko tsunami vulkanik yang dipicu oleh jatuhnya puing-puing setelah letusan menghasilkan gelombang di danau.

"Salah satu dari jenis ancaman ini akan menjadi bahaya besar bagi orang-orang terdekat," ujar Phoenix.

Danau ini juga mempunyai potensi berbahaya, karena air dapat berinteraksi dengan magma dan membuatnya lebih eksplosif.

"Jika air sampai ke permukaan lava yang meledak, air akan meletus menjadi uap dan dengan cepat memadatkan lava yang berinteraksi dengannya, menghasilkan abu yang sangat halus yang meledak lebih tinggi ke atmosfer dan dapat bergerak lebih jauh," tutur Kennedy.

Dekat dengan banyak orang

Salah satu yang perlu diwaspadai dari letusan Gunung Taal adalah letaknya yang berdekatan dengan jutaan orang.

"Metro Manila berjarak beberapa puluh kilometer jauhnya dengan populasi lebih dari 10 juta, dan ada beberapa kota dalam 30 km yang masing-masing memiliki lebih dari 100.000 orang. Tidak termasuk kota-kota kecil di antaranya," Kepala geologi di Universitas Otago, James White.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, lebih dari 450.000 orang diperkirakan tinggal di zona bahaya dengan radius 14 km.

Setelah letusan, sebanyak ribuan orang telah dievakuasi. Tetapi, masih banyak masyarakat yang memilih untuk tinggal di dekat Gunung Taal karena berbagai alasan.

Salah satunya adalah tanah vulkanik yang subur di wilayah sekitar Gunung Taal.

Baca juga: Video Pesawat Terdampak Abu Vulkanik Gunung Taal di Bandara Ninoy Aquino

Situasi sekarang

Pada Selasa (14/1/2020), Phivolcs mengatakan, Taal telah menghasilkan air mancur lava setinggi 500 meter, diatapi gumpalan abu-abu dengan uap kelabu gelap mencapai sekitar 2 km tingginya.

"Asap yang tingginya 2 km sebenarnya kecil. Air mancur lava setinggi 500 meter cukup besar. Tetapi mungkin tidak super kuat atau kuat," papar Phoenix.

James White menambahkan, bagaimanapun, letusan setinggi 500 meter sebagai semburan yang sangat kuat, dan akan ada banyak magma yang keluar.

Abu tebal juga terus turun di kota-kota terdekat, dan total 212 gempa vulkanik telah terjadi sejauh ini.

"Aktivitas seismik tampaknya menunjukkan bahwa ada lebih banyak magma di bawah gunung berapi dan letusan dapat berlanjut," kata Kennedy. Namun, gunung berapi dapat dengan mudah menjadi tenang dan kemudian lebih eksplosif.

Baca juga: Adakah Dampak Erupsi Gunung Taal di Filipina Bagi Indonesia ?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com