Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Meninggal Berdesak-desakan, Pemakaman Qasem Soleimani Dibatalkan

Kompas.com - 07/01/2020, 19:39 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya 35 orang meninggal dalam prosesi pemakaman Qasem Soleimani di Kerman akibat berdesak-desakan. 

Sementara, menurut media lokal setempat, 48 orang lainnya terluka dalam peristiwa ini.

Melansir Al Jazeera, ratusan ribu orang berkumpul di Kerman untuk mengikuti prosesi pemakaman Qasem Soleimani.

Masyarakat di Kerman pun berpakaian hitam dan membawa poster yang memperlihatkan wajah Soleimani.

Pemimpin Pasukan Quds tersebut terbunuh pada Jumat (3/1/2020) lalu dalam sebuah serangan di Bandara Internasional Baghdad, Irak. 

Pirhossein Koulivand, ketua layanan medis darurat Iran pun mengonfirmasi insiden yang terjadi saat prosesi pemakaman Soleimani.

"Sayangnya, akibat berdesak-desakan, beberapa orang terluka dan meninggal selama prosesi pemakaman," tutur Koulivand sebagaimana diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: Iran-AS Kian Panas, Apa Dampaknya ke Harga BBM dan Tarif Listrik di Indonesia?

Pemakaman Soleimani

Akibat meninggalnya sejumlah orang, upacara pemakaman untuk Soleimani kemudian dibatalkan. Hal tersebut seperti diberitakan oleh Independent

Media setempat juga melaporkan, kebanyakan yang terluka adalah orang-orang tua dari alun-alun Azadi di Kerman menuju Beheshti Street. 

Mereka terjebak dalam kerumunan orang-orang sehingga meninggal setelah berdesak-desakan dan terinjak. 

Unggahan video yang beredar menunjukkan, sejumlah orang tergeletak tak bernyawa di jalan. Sementara yang lainnya berteriak dan mencoba memberikan pertolongan.

Sehari sebelumnya, juga terdapat prosesi pemakaman untuk Soleimani di Teheran yang menarik lebih dari satu juta orang. Mereka memadati jalan-jalan utama. 

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun memimpin doa pemakaman di depan Universitas Teheran.

Besarnya duka cita dari masyarakat menjadi tanda penghormatan oleh Iran kepada Soleimani sebagai seorang pahlawan nasional atas perannya dalam memimpin pasukan elit Quds.

Meskipun tidak ada jumlah pasti yang dilaporkan, potongan-potongan video udara dan para jurnalis memperkirakan jumlah orang yang berkumpul dalam prosesi tersebut setidaknya mencapai 1 juta orang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Serba-serbi Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024: Prodi, Formasi, dan Penempatan

Tren
Siasat SYL 'Peras' Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Siasat SYL "Peras" Pejabat Kementan, Ancam Copot Jabatan, dan Paksa Mengundurkan Diri

Tren
Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan STMKG, STIN, dan STIS 2024

Tren
Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran yang Berpotensi Ancam Kebebasan Pers...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com