Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Indeks Kelaparan Global: Indonesia dalam Kategori Serius

Kompas.com - 03/12/2019, 16:36 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga riset kebijakan pangan yang berkantor di Washington DC, Amerika Serikat, merilis indeks kelaparan global 2019.

Dikutip dari situs resmi Global Hunger Index (GHI), diketahui tingkat kelaparan dan kekurangan gizi di dunia terus mengalami penurunan sejak riset ini dilakukan pada tahun 2000.

Penurunan tingkat kemiskinan ini berkaitan dengan turunnya angka kemiskinan dunia dari 28,6 persen pada tahun 1999 menjadi 9,9 persen.

Bagaimana dengan riset terkait Indonesia?

Kategori serius

Dalam laporan tersebut, Indonesia mendapat skor sebesar 20,1 dan termasuk dalam kategori serius.

Dari 117 negara yang tercantum dalam laporan itu, Indonesia menempati peringkat 70.

Ada tiga kategori yang dipakai oleh GHI, yaitu kategori rendah (kurang dari 9,9), moderat (10-19,9), serius (20-34,9), mengkhawatirkan (35-49,9), sangat mengkhawatirkan (lebih dari 50).

Sejak tahun 2005, indeks kelaparan di Indonesia terus mengalami penurunan dari 26,8 menjadi 24,9 di tahun 2010.

Baca juga: Kelaparan, Anak-anak di Venezuela Pingsan di Sekolah

Angka tersebut kembali turun menjadi 20,1 di tahun 2019 ini.

Namun, dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, indeks kelaparan Indonesia tercatat lebih tinggi.

Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang memiliki indeks terendah yaitu 9,9 dan termasuk dalam kategori rendah.

Sementara itu, negara Asia Tenggara yang masuk ke dalam kategori moderat adalah Malaysia dengan nilai 13,1.

Vietnam dan Myanmar juga menempati kategori yang sama dengan skor masing-masing 15,3 dan 19,8.

Untuk Filipina, negara tuan rumah SEA Games 2019 itu memiliki skor yang sama dengan Indonesia, yaitu 20,1.

Baca juga: Sekeluarga Disekap Debt Collector, Korban Kelaparan hingga Tak Bisa Sekolah

Kemudian, disusul Kamboja yang mendapatkan skor indeks kelaparan sebesar 22,8.

GHI menyebutkan, negara-negara yang tidak dimasukkan dalam laporan termasuk karena kurangnya data.

Di tingkat regional, Asia Selatan dan Afrika Selatan memiliki skor GHI 2019 tertinggi di dunia, masing-masing pada angka 29,3 dan 28,4.

Sebaliknya, skor GHI 2019 di Eropa Timur dan Persemakmuran Negara-negara Merdeka, Amerika Latin dan Karibia, Asi Timur dan Tenggara, serta Afrika Timur berkisar antara 6,6 hingga 13,3 atau berada pada kategori rendah dan sedang.

Pengurangan skor indeks ini mengindikasan bahwa kelaparan dan kekurangan gizi bukanlah masalah yang tidak dapat diubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com